Menristekdikti Mohamad Nasir
Jakarta –Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir bertekad akan terus mengembangkan program beasiswa bidikmisi baik darisegi jumlah penerima maupun fasilitas yang diberikan. Menurut Nasir, program bidikmisi tak hanya meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat miskin berprestasi, namun juga mampu meningkatkan mutu pendidikan.
"Program beasiswa bidikmisi tak hanya memberikan akses pendidikan kepada masyarakat miskin berprestasi, namun juga meningkatkan mutu pendidikan. Buktinya, sekitar 82,83 % mahasiswa penerima mencatat IPK lebih dari 3,00,” kata Nasir dalam acara Bedah Kinerja 2017 dan Fokus Kinerja 2018, di Gedung Ristek Dikti Jakarta,Kamis (4/1).
“Sekarang ada mahasiswa bidikmisi yang lulus S2. Ternyata anak bidikmisi juga pintar-pintar,” lanjutnya.
Kontras dengan Trump, Harris Akhiri Konvensi Partai Demokrat dengan Seruan Lawan Tirani di Seluruh Dunia
Menristekdikti menambahkan, keberhasilan Bidikmisi pun terlihat dari baiknya nilai akademis mahasiswa yang membanggakan. Nasir pun menargetkan penerima bidikmisi tahun 2018 bisa mencapai 100% lebih. Pasalnya tahun lalu target 100% belum tercapai, dengan realisasi 99,78% dari target 340.083 mahasiswa.
“Namun ke depan kita akan terus mengembangkan hingga mencapai 100%. Kurangnya hanya 0,22%,” kata Nasir.
Selain Bidikmisi, Menristekdikti juga akan fokus pada program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik), yang diperuntukkan untuk calon-calon mahasiswa dari daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) di seluruh Indonesia.
“Meski belum bisa disamakan dengan bidikmisi, namun program ADik juga menunjukkan prestasi dalam nilai akademis yakni sekitar 31% yang lulus dengan nilai IPK di atas 3,00. Program ini tentu saja akan menjadi salah satu prioritas nantinya, demi meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya.
Menristekdikti Bidikmisi