Rabu, 24/04/2024 01:21 WIB

Ketua MPR Minta Dana Abadi Pendidikan Tak Perlu Disimpan

Lebih baik digunakan seluruhnya untuk membiayai mahasiswa dan dosen, belajar ke luar negeri.

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan (Dok. MPR RI)

Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menilai dana abadi pendidikan, yang saat ini didepositokan untuk beasiswa, tidak perlu disimpan. Dana abadi sejumlah Rp20 triliun hingga Rp25 triliun itu, menurut Zulkifli, lebih baik digunakan seluruhnya untuk membiayai mahasiswa dan dosen, belajar ke luar negeri.

“Kita jangan investasi uang. Ada dana untuk beasiswa, itu kita habiskan untuk menngupgrade dosen dan mahasiswa, dikirim ke luar negeri. Dengan begitu, ada ratusan ribu orang yang bisa kita sekolahkan,” kata Zulkifli usai mengisi Simposium Pendidikan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis (7/12).

“Kalau uang kan lama-lama tidak ada nilainya, kalau investasi SDM, nanti pas pulang itu luar biasa manfaatnya bagi bangsa,” sambungnya.

Sebagai perbandingan, Ketua MPR meminta Indonesia mencontoh Tiongkok dan Malaysia. Kedua negara itu, mampu mengirim mahasiswa dan dosen ke luar negeri, jauh lebih banyak dari Indonesia.

“Sewaktu saya pergi ke Rusia, di sana ada 5.000 mahasiswa dari Malaysia. Apalagi dari Tiongkok, ada banyak listrik. Sedangkan Indonesia cuma 300. Dari 300 itu pun, yang beasiswa cuma sedikit,” ujarnya.

Zulkifli menambahkan, Indonesia sebenarnya sudah cukup baik dalam hal pengalokasian anggaran untuk pendidikan. Anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN, dinilai jauh di atas negara-negara lain.

“Saya pernah berkunjung ke Amerika Latin, dan saya tanya berapa anggaran pendidikannya? Ternyata rata-rata kecil. Peru hanya 2-3 persen, Brasil 5 persen, sedangkan kita dijamin 20 persen. Jauh lebih maju dibanding negara lain,” tuturnya.

Karena itu, menurut Zulkifli, hal yang harus dilakukan oleh insan pendidikan di Indonesia ialah implementasi, supaya memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan nasional.

KEYWORD :

Warta MPR Pendidikan Beasiswa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :