Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Noor Achmad. (Foto: Humas DPR)
Jakarta - Meningkatnya jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci harus menjadi perhatian serius pemerintah, terutama Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Tahun ini jamaah haji yang wafat mencapai 558 orang.
Demikian dikemukakan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Noor Achmad di sela-sela rapat kerja dengan tiga kementerian, yaitu Kemenag, Kemenkes, dan Kemenhub di DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/12).Dari 558 yang wafat, 533 dari haji regular dan 25 dari haji khusus. Layanan kesehatan, asuransi, dan kerja sama dengan otoritas kesehatan di Arab Saudi perlu ditingkatkan kembali.“Soal banyaknya jamaah yang meninggal, apakah karena pelayanan kesehatan yang perlu ditingkatkan atau petugas kesehatannya yang perlu ditambah,” ucap Anggota F-PG ini.Baca juga :
DPR Dukung Penuh Target Indonesia Bebas TBC 2029
Hanya saja angka jamaah yang wafat lagi-lagi mengundang perhatian dan pertanyaan Komisi VIII. Peningkatan angka yang wafat memang dibarengi dengan jumlah kuota yang juga meningkat. Tahun 2016, jumlah jamaah yang wafat di bawah 400 orang.“Itu jumlah yang cukup besar yang tidak boleh kita abaikan. Ini harus kita tekan betul supaya jangan sampai banyak yang meninggal,” ujar Noor lagi.
DPR Dukung Penuh Target Indonesia Bebas TBC 2029
Warta DPR Komisi VIII DPR