Kamis, 03/07/2025 21:12 WIB

Nominator Nobel Asal Indonesia Perkenalkan Advance Medicine

Kata Taruna, metode ini belum ada di Indonesia sehingga Ikrar mencoba untuk menyampaikan ilmunya kepada mahasiswa Fakultas Farmasi UGM agar dikembangkan di Indonesia.

Dekan Fakultas Biomedical Sciences, National Health University, California, USA asal Indonesia, Prof. Taruna Ikrar, Ph.D (foto: UGM)

Yogyakarta - Solusi untuk mengatasi berbagai pernyakit kronis, menurut Dekan Fakultas Biomedical Sciences, National Health University, California, USA asal Indonesia,  Prof. Taruna Ikrar, Ph.D adalah dengan Advance Medicine.

Ini adalah teknologi kedokteran terkini yang sangat efektif mengobati berbagai penyakit-penyakit kronis atau regeneratif seperti Cerebal Palsy (PC), Alzheimer, juga  orang yang otaknya mengalami kerusakan seperti Parkinson, Epilepsy, Schizophrenia, dan lainnya.

"Banyak peluang untuk kita di Indonesia menghasilkan berbagi temuan termasuk di bidang farmasi mengingat potensi sumber daya alam bangsa ini cukup beragam. Menjadi tantangan untuk mengembangkan obat-obat baru," kata Taruna Ikrar, Alumni Universitas Hasanuddin  di Kampus UGM Yogyakarta baru-baru ini.

Kata Taruna, pendekatan biologi sangat diperlukan dalam pengembangan obat-obat baru. "Pengobatan dengan obat konvensional kurang efektif karena hanya menghilangkan gejalanya saja,  tetapi tidak mengobati penyakitnya. Namun, Advanced medicine ini bisa mengobati penyakit-penyakit yang susah disembuhkan," ujarnya dilansir situs UGM.

Kata Taruna, metode ini belum ada di Indonesia sehingga Ikrar mencoba untuk menyampaikan ilmunya kepada mahasiswa Fakultas Farmasi UGM agar nantinya dapat dikembangkan di Indonesia.

"Di Indonesia memang belum ada, saya coba transfer ilmunya agar nantinya bisa dikembangkan di Indonesia," harapnya

Nominator nobel bidang kedokteran 2016 diundang guna memotivasi mahasiswa Fakultas Farmasi UGM. Ikrar merupakan ilmuwan Indonesia yang banyak menghasilkan penelitian dan mendapatkan pengakuan dunia.

KEYWORD :

Novel Taruna Ikrar Kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :