Petani Kelapa Sawit
Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyatakan, Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution bahwa industri kelapa sawit sangat berperan dalam pengentasan kemiskinan, dianggap menutup mata kerusakan lingkungan.
Pernyataan Menteri Darmin itu, dikatakan pada 13th Indonesia Palm Oil Conference di Bali tanggal 02/11/2017. Dalam rilis Walhi, tak hanya kerusakan lingkungan, juga eksploitasi buruh di Perkebunan kelapa sawit. Dampak lainnya, deforestasi, eksploitasi lahan gambut, perampasan tanah petani, kerusakan sungai, pencemaran, alih fungsi lahan, dan dampak buruk lainnya dari pembukaan perkebunan kelapa sawit sangat berpotensi merugikan rakyat bahkan negara. “Menteri Darmin Nasution tidak menghitung kerusakan lingkungan dan alih fungsi lahan sebagai potensi kemiskinan bagi rakyat.” Kata Fatilda Hasibuan, Manajer Kampanye Hutan dan Perkebunan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).Pada kasus kebakaran hutan dan lahan tahun 2015, kerugian rakyat dan negara mencapai 200 trilyun dalam waktu tiga bulan, ini belum dihitung kerugian kesehatan dan kematian. Negara bahkan harus membentuk suatu badan khusus untuk memulihkan dan merestorasi lahan gambut yang rusak karena Karhutla tahun 2013, 2014, 2015. Hingga saat ini WALHI, Sawit Watch beserta jaringan masih terus mendorong moratorium izin untuk menekan kerusakan lingkungan.
Ikuti Update jurnas.com di
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
KEYWORD : Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Menteri Perekonomian Darmin Nasution Walhi



























