Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari
Jakarta - Komisi I DPR akan memanggil Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu terkait pembelian senjata api.
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis mengatakan, senjata api ada dua jenis, untuk standar militer diperuntukkan bagi militer atau atas izin otoritas militer."Karena itu kami akan rapat Menhan dan Panglima rencananya besok tapi ternyata beliau gladi bersih untuk tanggal 5 sehingga minta di reshedule," kata Abdul, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/10).Selain membahas terkait senjata api, kata Abdul, agenda pemanggilan tersebut juga akan membahas soal anggaran. "Kasian kalau hari ini dipanggil soal senjata lalu besok ditanya APBN karena itu disinkronkan antara Menkeu dan kepala Bappenas," terangnya.Baca juga :
TNI Investigasi Video Hoax Panglima TNI dan Ribuan TNI Dukung Anies Baswedan Capres 2024
Adapun data barang tersebut dari Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46mm sebanyak 280 pucuk. Dikemas dalam 28 box (10 pucuk/box), dengan berat total 2.212 kg.Amunition Castior 40mm, 40x 46mm round RLV-HEFJ with high explosive fragmentation Jump Grenade, dikemas dalam 70 box (84 butir/box) dan 1 box (52 butir), total 5.932 butir (71 box) dengan berat 2.829 kg.
TNI Investigasi Video Hoax Panglima TNI dan Ribuan TNI Dukung Anies Baswedan Capres 2024
Menkopolhukam Wiranto Panglima TNI Penyelundupan 5000 Senjata