Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ogah menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto terkait adanya miskomunikasi soal pembelian 5000 pucuk senjata api.
Gatot menegaskan, hanya Presiden Jokowi yang mengetahui adanya miskomunikasi atau tidak terkait informasi pembelian senjata yang diduga dilakukan oleh pihak non-militer tersebut."Yang tahu miskomunikasi atau tidak hanya Presiden saya dan itu saya pegang," kata Gatot, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/9).Namun, Gatot menanggapi dengan santai terkait pernyataan Wiranto yang menyebut adanya miskomunikasi. Menurutnya, tidak perlu menanggapi pihak yang tidak mengetahui secara spesifik informasi tersebut.Baca juga :
TNI Investigasi Video Hoax Panglima TNI dan Ribuan TNI Dukung Anies Baswedan Capres 2024
Diketahui, Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan ada institusi yang berencana mendatangkan 5000 pucuk senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Jokowi ke Indonesia, dalam acara Silaturahim Panglima TNI dengan Purnawirawan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017)Sementara, Menkopolhukan Wiranto telah meluruskan terkait adanya pembelian 5000 pucuk senjata api tersebut. Wiranto mengaku telah berkoordinasi bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo untuk merespon informasi upaya penyelundupan 5000 senjata api yang melibatkan lembaga non militer.
TNI Investigasi Video Hoax Panglima TNI dan Ribuan TNI Dukung Anies Baswedan Capres 2024
Menkopolhukam Wiranto Panglima TNI Penyelundupan 5000 Sejata