Logo Badan Intelijen Negara
Jakarta - Berdasarkan fungsi intelijen, Badan Intelijen Negara (BIN) dinilai tidak ada kepentingan untuk membeli atau mengimpor senjata dengan jumlah yang cukup besar.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, fungsi BIN hanya mengumpulkan informasi berdasarkan fakta untuk mendeteksi dan melakukan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan setiap ancaman terhadap keamanan nasional."Jika mengacu pada tugas dan wewenang tersebut, sepertinya sudah jelas bahwa yang dimaksud panglima TNI bukan BIN," kata Dasco, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Senin (25/9).Hal itu menanggapi pernyataan Jenderal Gatot Nurmantyo yang menyampaikan ada institusi berencana mendatangkan 5000 pucuk senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Jokowi ke Indonesia, dalam acara `Silaturahim Panglima TNI dengan Purnawirawan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017)Baca juga :
TNI Investigasi Video Hoax Panglima TNI dan Ribuan TNI Dukung Anies Baswedan Capres 2024
Atas dasar itu, Dasco mendesak agar institusi penegak hukum segera mengusut tuntas isu pengadaan senjata dengan jumlah yang cukup fantastis tersebut sebagaimana disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo."Masalah ini adalah masalah hukum, jadi kita hanya boleh memberikan penilaian berdasarkan bukti-bukti dan fakta hukum," tegas Anggota Komisi III DPR itu.
TNI Investigasi Video Hoax Panglima TNI dan Ribuan TNI Dukung Anies Baswedan Capres 2024
Menkopolhukam Wiranto Panglima TNI Penyelundupan 5000 Sejata