Minggu, 27/07/2025 01:43 WIB

Mengenal Peta Thailand dan Kamboja serta Konflik Wilayahnya

Thailand dan Kamboja terletak berdampingan di daratan utama Asia Tenggara. Meski tampak menyatu dalam peta kawasan, masing-masing memiliki kontur, karakter, dan sejarah geopolitik yang berbeda.

Ilustrasi Mengenal Peta Thailand dan Kamboja serta Konflik Wilayahnya (Foto: BBC)

Jakarta, Jurnas.com - Thailand dan Kamboja terletak berdampingan di daratan utama Asia Tenggara. Meski tampak menyatu dalam peta kawasan, masing-masing memiliki kontur, karakter, dan sejarah geopolitik yang berbeda.

Thailand membentang dari pegunungan di utara hingga pesisir tropis di selatan, membentuk bentuk memanjang menyerupai kepala gajah. Di sebelah tenggara, Kamboja terlihat lebih padat dan simetris, dengan dataran rendah yang mengelilingi danau besar Tonlé Sap.

Kedua negara ini berbagi perbatasan darat sepanjang lebih dari 800 kilometer, terbentang dari provinsi Chiang Rai di utara Thailand hingga ke provinsi Koh Kong di selatan Kamboja. Di sepanjang garis ini, terdapat pegunungan Dangrek yang menjadi batas alami sekaligus titik rawan ketegangan.

Salah satu kawasan paling dikenal dalam peta perbatasan ini adalah wilayah sekitar Candi Preah Vihear. Situs warisan dunia ini berdiri megah di atas tebing, namun posisinya yang dekat perbatasan menjadikannya sumber sengketa selama puluhan tahun.

Sementara itu, peta seharusnya menjadi penuntun arah, bukan pemicu ledakan. Namun di antara Thailand dan Kamboja, garis-garis batas di atas kertas masih menyimpan bara yang belum padam.

Kawasan perbatasan kedua negara kembali memanas setelah bentrokan artileri pecah pada Kamis, 24 Juli 2025. Masing-masing pihak menuduh lawan melanggar wilayah dan memicu baku tembak di titik rawan.

Dikutip dari BBC, sedikitnya 32 orang, baik tentara maupun warga sipil, tewas dalam insiden ini. Lebih dari 20.000 orang dari kedua sisi terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Bentrok ini mempertegas bahwa perbatasan Thailand-Kamboja bukan sekadar soal koordinat di peta. Di baliknya ada sejarah panjang, tafsir yang berbeda, dan luka geopolitik yang belum sepenuhnya sembuh.

Persoalan utamanya bukan hanya soal klaim lahan, melainkan juga soal versi peta yang dijadikan acuan oleh masing-masing negara. Kamboja merujuk pada peta kolonial buatan Prancis atau peta skala 1:200.000, di mana 1 sentimeter sama dengan 2 kilometer di lapangan.

Sedangkan Thailand menggunakan pemetaan nasional sendiri atau peta skala 1:50.000, yang berarti 1 sentimeter pada peta mewakili 500 meter di lapangan, demikian dikutip National Thailand.

Perbedaan tafsir itu sering kali berujung pada tindakan militer yang dilihat sebagai provokasi. Maka, bukan hanya batas fisik yang kabur, tapi juga batas pengendalian konflik.

Bentrok terbaru menunjukkan bahwa tanpa kesepahaman soal peta, perdamaian akan selalu rapuh. Dan garis-garis yang terlihat tegas di atas kertas bisa dengan mudah berubah menjadi medan perang.

Meski teknologi pemetaan kini jauh lebih canggih, sengketa perbatasan tetap tak terselesaikan karena yang dipersoalkan bukan hanya data, tapi juga narasi sejarah. Di sini, peta menjadi alat perebutan identitas, bukan sekadar panduan geografis.

Wilayah perbatasan seperti Sisaket di Thailand dan Preah Vihear di Kamboja telah lama menjadi titik ketegangan sekaligus ruang hidup warga sipil. Sayangnya, kehidupan mereka kerap ditentukan oleh konflik yang jauh lebih besar dari sekadar batas desa.

Upaya diplomasi sejauh ini belum menghasilkan gencatan senjata yang bertahan lama. ASEAN sebagai forum regional pun belum menunjukkan langkah konkret untuk meredakan ketegangan.

Situasi ini mengingatkan kembali bahwa peta bukan dokumen netral. Ia bisa jadi alat klaim, dasar legitimasi, dan dalam kondisi ekstrem, justifikasi untuk perang.

Selama tidak ada satu peta tunggal yang diakui bersama, bentrok semacam ini akan selalu mengintai. Dan selama itu pula, warga di sepanjang batas hanya bisa berharap agar garis-garis itu tak berubah menjadi garis luka.

Membaca peta kedua negara bukan hanya soal mengenal lokasi atau batas wilayah. Lebih dari itu, ia mencerminkan hubungan panjang—kadang akrab, kadang tegang. (*)

KEYWORD :

Peta negara Thailand Kamboja Candi Preah Vihear




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :