
Ilustrasi - tank (Foto: Reuters)
Jakarta, Jurnas.com - Ketegangan antara Thailand dan Kamboja semakin meningkat, dan hal ini kembali menyoroti perbedaan mencolok dalam kekuatan militer kedua negara.
Meskipun memiliki sejarah ketegangan terkait isu batas wilayah, baik Thailand maupun Kamboja kini lebih fokus pada kesiapan militer mereka di tengah ketidakpastian geopolitik di kawasan Asia Tenggara.
Dalam hal jumlah personel militer, Thailand jauh lebih unggul dengan lebih dari 360.000 personel aktif. Angka ini sangat jauh melampaui Kamboja yang hanya memiliki sekitar 125.000 personel.
Keunggulan jumlah pasukan ini memberi Thailand kemampuan untuk melakukan mobilisasi lebih cepat dan lebih efisien di medan perang, jika diperlukan.
Dari segi alutsista, Thailand juga lebih dominan. Negara ini memiliki berbagai jenis alutsista modern, seperti jet tempur, tank, kapal perang, dan sistem rudal pertahanan yang lengkap.
Di sisi lain, meskipun Kamboja terus memperbarui sistem pertahanannya, mereka masih mengandalkan kendaraan tempur ringan dan sistem pertahanan dasar yang jauh tertinggal dibandingkan dengan Thailand.
Lebih lanjut, keunggulan teknologi ini memberi Thailand keuntungan besar dalam berbagai jenis operasi militer.
Anggaran pertahanan menjadi faktor lain yang memperlihatkan ketimpangan antara kedua negara. Thailand mengalokasikan anggaran pertahanan yang jauh lebih besar, mencapai sekitar $5,73 miliar USD pada tahun 2024.
Hal ini memungkinkan Thailand untuk terus berinvestasi dalam alutsista yang lebih canggih serta pelatihan pasukan yang lebih baik.
Sementara itu, Kamboja memiliki anggaran yang jauh lebih kecil, sekitar $1,3 miliar USD, yang tentunya membatasi kemampuan mereka dalam hal pembelian peralatan militer yang lebih modern.
Thailand juga unggul dalam peringkat global dalam hal kekuatan militer. Berdasarkan Global Firepower (GFP), Thailand berada di posisi ke-25 dunia, sementara Kamboja jauh tertinggal di peringkat ke-95.
Peringkat ini mencerminkan totalitas kekuatan militer kedua negara, yang mencakup kemampuan alutsista, jumlah personel, dan anggaran pertahanan mereka.
Meskipun demikian, Kamboja memiliki sejumlah tank lebih banyak dibandingkan Thailand, meskipun Thailand memiliki berbagai jenis kapal perang dan sistem pertahanan yang jauh lebih canggih.
Keunggulan Thailand di laut dan udara, dengan armada maritim yang lebih lengkap dan jet tempur yang lebih modern, membuat negara ini memiliki keunggulan taktis yang lebih besar.
Kekuatan militer Thailand yang jauh lebih besar, baik dari segi jumlah personel, alutsista, anggaran, dan peringkat global, menjadikan negara ini jauh lebih unggul dalam persaingan kekuatan militer dengan Kamboja.
Akan tetapi, meskipun perbandingan ini menunjukkan dominasi Thailand, Kamboja tetap berusaha untuk memperkuat diri, dengan fokus pada peningkatan sistem pertahanan dasar mereka.
Ketegangan yang meningkat antara kedua negara ini menegaskan pentingnya diplomasi yang bijak guna mencegah konflik yang lebih besar.
Meskipun Kamboja memiliki kelebihan dalam jumlah tank, Thailand tetap menjadi kekuatan militer yang jauh lebih besar dan lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam skala yang lebih besar.
Sumber: Reuters, The Guardian, The Times of India
KEYWORD :Thailand Kamboja Perang Militer Asia Tenggara