Sabtu, 26/07/2025 13:11 WIB

Pengamat: BUMN Jalankan Peran Ganda, Dorong Pertumbuhan dan Layanan Publik

Perusahaan BUMN mau tidak mau harus profesional dan profit tebal secara bisnis. Tapi di saat yang sama, BUMN punya amanah sosial menyediakan layanan publik, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang seringkali tidak diminati swasta.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya, Rosdiana Sijabat. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pengamat Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya, Rosdiana Sijabat, menegaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menopang perekonomian nasional.

Hal itu disampaikan Rosdiana saat menjadi pembicara dalam seminar nasional bertajuk `Peran BUMN dalam Memperkuat Ekonomi Dalam Negeri`, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/7).

"Kalau ditanya seberapa penting peranan BUMN dalam perekonomian kita, jawabannya adalah sangat penting,” kata Rosdiana di hadapan peserta seminar.

Ia menjelaskan, setidaknya ada dua tugas mulia BUMN yang menjadi dasar kuatnya peran mereka: peran ekonomi dan peran sosial. Sebagai korporasi, BUMN dituntut untuk meraih keuntungan maksimal dan berkontribusi nyata bagi negara melalui dividen, pajak, maupun kontribusi non-pajak. Namun di sisi lain, kata dia, BUMN juga memikul tanggung jawab pelayanan publik atau *public service obligation* (PSO).

"Perusahaan BUMN mau tidak mau harus profesional dan profit tebal secara bisnis. Tapi di saat yang sama, BUMN punya amanah sosial menyediakan layanan publik, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang seringkali tidak diminati swasta,” paparnya.

Dalam kesempatannya itu, Rosdiana merangkum peran strategis BUMN ke dalam empat narasi utama. Pertama, BUMN berfungsi sebagai agen pembangunan dengan mendukung proyek-proyek strategis nasional (PSN). Ia mencontohkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 sebesar 5,2% yang menurutnya dapat tercapai dengan dukungan infrastruktur dan sektor energi yang andal.

“Kalau target PSN 2025–2029 bisa terealisasi, bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi sampai 8% yang diharapkan Presiden Prabowo dapat terwujud,” tambahnya.

Kedua, BUMN juga merupakan pembentuk nilai ekonomi dengan aset besar yang menopang kapasitas produksi nasional. Aset BUMN disebut Rosdiana nilainya mendekati separuh Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yang kini mencapai lebih dari Rp22 ribu triliun.

“Ketika BUMN kuat, maka fasilitas produksi tercipta, lapangan kerja terbuka, dan UMKM pun bisa naik kelas, terutama lewat digitalisasi,” tegasnya.

Peran ketiga, lanjut Rosdiana, BUMN menjadi penopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan kontribusi sekitar 18–19 persen setiap tahunnya. Keempat, lanjutnya, BUMN berperan sebagai penyedia layanan publik esensial, mulai dari energi, transportasi, hingga telekomunikasi.

"Saat ini BUMN menyerap sekitar 90.000 tenaga kerja langsung, di luar pekerja tidak langsung dan kemitraan dengan pelaku UMKM. BUMN juga berperan menjaga ketahanan sektor-sektor strategis nasional," tutupnya.

 

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR seminar BUMN Rosdiana Sijabat ekonomi layanan publik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :