
Ilustrasi - anak yang sedang tantrum (Foto: iStockphoto)
Jakarta, Jurnas.com - Melihat anak menangis keras, berteriak, atau melempar barang saat keinginannya tidak dituruti seringkali membuat orang tua merasa cemas, lelah, bahkan kewalahan.
Perilaku ini dikenal sebagai tantrum, dan merupakan fase alami dalam proses perkembangan emosi anak, terutama pada usia 1 hingga 5 tahun. Tantrum muncul karena anak belum memiliki kemampuan untuk mengontrol perasaan atau mengungkapkan keinginannya secara verbal.
Meski melelahkan, momen ini sebenarnya bisa menjadi kesempatan bagi orang tua untuk membantu anak mengenali serta belajar mengelola emosinya. Fokus utamanya bukan untuk langsung menghentikan tantrum, tetapi memberikan respons yang tepat, tenang, dan konsisten.
Cara orang tua menangani tantrum memiliki dampak jangka panjang terhadap cara anak mengekspresikan diri dan membentuk karakter emosionalnya di masa mendatang.
Berikut lima tips efektif dan penuh empati dalam menghadapi anak yang sedang tantrum yang dikutip dari beberapa sumber:
1. Tetap Tenang dan Jangan Terpancing Emosi
Langkah pertama yang paling penting adalah menjaga ketenangan. Jangan membalas teriakan dengan teriakan atau menunjukkan kekesalan berlebihan. Anak akan belajar dari reaksi orang tua. Semakin tenang Anda bersikap, semakin cepat anak merasa aman dan akhirnya tenang.
2. Beri Ruang Tapi Jangan Abaikan
Ketika anak mulai tantrum, beri ia ruang untuk meluapkan emosi, namun jangan ditinggalkan sepenuhnya. Dampingi dengan sikap hangat dan jaga kontak mata.
3. Kenali Pemicu Tantrum dan Antisipasi
Tantrum sering dipicu oleh rasa lapar, lelah, atau frustrasi karena keinginan tak terpenuhi. Mengenali pola ini membantu orang tua mencegah ledakan emosi sebelum terjadi. Misalnya, ajak anak istirahat saat mulai rewel atau bawa camilan saat bepergian.
4. Gunakan Bahasa Emosi dan Validasi Perasaannya
Alih-alih berkata “Jangan nangis terus!”, coba ucapkan, “Kamu lagi marah, ya? Gak apa-apa marah, tapi yuk kita cari cara supaya lebih enak.”
Kalimat seperti ini membantu anak belajar mengenali dan menamai emosinya, serta memahami bahwa perasaannya sah.
5. Ajak Bicara Setelah Anak Tenang
Setelah suasana reda, ajak anak berdialog dengan lembut. Gunakan momen itu untuk menjelaskan perilaku yang lebih baik.
KEYWORD :Ilmu Parenting anak tantrum orang tua