
Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman saat menerima audiensi Pemerintah Kabupaten Buton Utara di Kantor Kementrans, Kalibata, Jakarta, Selasa (Foto: Ist/Humas Kementrans)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) akan mengirimkan 10 peneliti ke Kabupaten Buton Utara untuk memetakan potensi wilayah transmigrasi yang bisa dikembangkan menjadi kawasan investasi.
Langkah ini disampaikan langsung oleh Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, saat menerima audiensi Pemerintah Kabupaten Buton Utara di Kantor Kementrans, Kalibata, Jakarta, Selasa (22/7).
“Buton Utara punya potensi besar. Kami akan turunkan tim peneliti untuk melihat langsung dan merumuskan potensi wilayah yang bisa dikembangkan menjadi kawasan ekonomi terpadu,” kata Menteri Iftitah.
Tinjau Kawasan Transmigrasi di Halmahera Selatan, Wamentrans Dorong Produkivitas Transmigran
Ia juga menjelaskan bahwa transmigrasi saat ini bukan sekadar memindahkan penduduk, tetapi membangun kawasan ekonomi yang melibatkan masyarakat secara aktif.
“Kalau hasil pemetaan menunjukkan potensi besar, kita dorong masuk investasi. Tanah tetap milik rakyat, tapi bisa digunakan untuk usaha dan industri,” ujar dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Buton Utara, Rahman, menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Buton Utara merupakan kawasan transmigrasi. Pendatang dari Bali, Lombok, dan Jawa mulai masuk sejak 1991 melalui Kabupaten Muna, dan pada 2007 mulai menetap di Buton Utara.
Luas kawasan transmigrasi di Buton Utara mencapai 36.578 hektare, namun baru sekitar 6.000 hektare yang sudah digarap. Komoditas unggulan dari transmigran di sana antara lain beras merah, kakao, nilam, dan tambak udang.
“Beras merah dari Buton Utara terkenal rendah karbohidrat. Sebagian warga juga sudah mulai kelola tambak udang. Sayangnya, bantuan masih terbatas dan infrastruktur belum tersentuh,” ujar Rahman.
Kepala Dinas Transmigrasi Buton Utara, Alimudin, menyampaikan bahwa masih banyak infrastruktur lama peninggalan program transmigrasi yang belum diperbaiki. “Ada 15 jembatan yang belum tersentuh revitalisasi. Pemda hanya bisa perbaiki sedikit demi sedikit,” ujar dia.
Dirinya menambahkan, pompanisasi sedang diupayakan agar petani bisa menanam padi merah dua kali dalam setahun. Selain padi, kakao dan nilam juga sedang dikembangkan. Bahkan Buton Utara memiliki hutan mangrove terluas di Asia Tenggara, namun belum dikelola secara maksimal.
Menteri Iftitah menegaskan akan menyuarakan aspirasi Buton Utara dalam Rapat Koordinasi Teknis Transmigrasi mendatang.
“Buton Utara bisa dapat manfaat besar dari program transmigrasi. Kita tunggu hasil dari tim peneliti, semoga membuka peluang besar untuk investasi dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
KEYWORD :Kementerian Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara Kawasan Transmigrasi Buton Utara