Ilustrasi Hari Otak Sedunia (Foto: RRI)
Jakarta, Jurnas.com - Hari Otak Sedunia atau World Brain Day kembali diperingai hari ini, 22 Juli 2025. Peringatan ini sebagai pengingat global akan pentingnya menjaga kesehatan otak dan sistem saraf di tengah tantangan hidup modern.
Digagas oleh World Federation of Neurology (WFN)—organisasi neurologi dunia yang berdiri pada 22 Juli 1957—Hari Otak Sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan otak di setiap tahap kehidupan, melalui edukasi, pencegahan, dan akses terhadap layanan medis yang lebih baik.
Sejarah Hari Otak Sedunia, Makna dan Tujuan Peringatannya
Dikutip dari berbagai sumber, Hari Otak Sedunia pertama kali digagas oleh WFN atau Federasi Neurologi Dunia, yang berdiri pada 22 Juli 1957 di Belgia. Tanggal inilah yang kemudian dipilih sebagai penetapan Hari Otak Sedunia. Organisasi ini berperan penting dalam mengembangkan ilmu neurologi secara global, dengan jaringan lebih dari 100 organisasi anggota dari seluruh dunia.
WFN dikenal aktif menerbitkan jurnal ilmiah, menggelar pelatihan, serta menyelenggarakan kongres internasional demi memperluas pemahaman publik dan profesional tentang berbagai gangguan neurologis.
Dikutip dari laman National Today, Hari Otak Sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan otak dan sistem neurologis secara keseluruhan. Di era modern yang penuh tekanan, paparan stres kronis, gaya hidup tidak sehat, serta meningkatnya kasus gangguan mental, menjadikan isu ini semakin relevan dan mendesak.
Fokus Hari Otak Sedunia meliputi: Pencegahan gangguan neurologis melalui edukasi publik dan promosi gaya hidup sehat; Pemerataan akses terhadap layanan neurologis dan informasi berbasis bukti; Kampanye global tentang pentingnya kesehatan mental dan otak di setiap tahapan usia.
Tema Hari Otak Sedunia 2025
Dikutip dari laman Wfneurology, tahun ini, Hari Otak Sedunia 2025 mengusung tema "Brain Health for All Ages". Tema ini menyoroti bahwa kesehatan otak penting dijaga sejak usia dini hingga lansia, dengan pendekatan yang disesuaikan dengan tantangan dan kebutuhan tiap kelompok usia dan wilayah geografis.
Dengan tema ini, WFN mengajak seluruh dunia untuk mengenali risiko neurologis sejak dini, mendorong pemeriksaan dan intervensi dini pada gangguan otak. Serta menumbuhkan lingkungan sosial yang mendukung kesehatan mental dan kognitif sepanjang hidup.
WCN 2025: Kongres Neurologi Dunia dan Inisiatif Global
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan, Federasi Neurologi Dunia juga mempersiapkan ajang internasional bergengsi: World Congress of Neurology (WCN) ke-27 yang akan diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan. Kongres ini akan menghadirkan sesi ilmiah, diskusi kebijakan kesehatan global, hingga kompetisi “Tournament of the Minds”.
Lebih dari 2.100 abstrak ilmiah telah dikirimkan, menandakan antusiasme tinggi dari komunitas neurologi global. Untuk memperluas partisipasi, WCN 2025 juga menawarkan format hybrid, dengan potongan biaya bagi peserta dari negara berpendapatan rendah dan menengah.
WFN juga mengumumkan bahwa mulai 2028, Kongres Neurologi Dunia akan diselenggarakan setiap tahun, bergiliran di tiga kawasan dunia. Langkah ini diambil untuk meningkatkan visibilitas, keterjangkauan, dan keterlibatan regional dalam pengembangan neurologi.
Dengan demikian, Hari Otak Sedunia bukan hanya hari peringatan simbolik, tetapi sebuah gerakan global untuk membangun kesadaran, memperluas akses, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan otak. Di tengah meningkatnya tantangan kesehatan mental dan neurologis, peringatan ini menjadi panggilan untuk bertindak—bagi individu, komunitas, tenaga kesehatan, hingga pembuat kebijakan. (*)
KEYWORD :Hari Otak Sedunia 22 Juli Peringatan Hari Otak WCN 2025
