Selasa, 22/07/2025 16:58 WIB

Legislator Golkar: Proyek Hilirisasi Nasional Mulai Mendapat Legitimasi Pasar

Ini bukan sekadar angka, tetapi sinyal kuat bahwa arah hilirisasi yang dijalankan pemerintah mulai mendapat legitimasi pasar. Pemerintah telah mengirimkan pesan bahwa Indonesia siap naik kelas sebagai pusat industri berbasis sumber daya alam yang terintegrasi.

Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Mukhtarudin. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Target investasi sebesar Rp1.600 triliun untuk proyek hilirisasi nasional adalah sinyal kuatnya kepercayaan investor terhadap stabilitas kebijakan ekonomi Indonesia.

Hal itu sebagaimana diutarakan Anggota Komisi XII Mukhtarudin kepada wartawan, Selasa (22/7).

Politikus Golkar ini menjelaskan, target tersebut mencerminkan skala ambisi pemerintah dalam membangun industri berbasis nilai tambah.

“Ini bukan sekadar angka, tetapi sinyal kuat bahwa arah hilirisasi yang dijalankan pemerintah mulai mendapat legitimasi pasar. Pemerintah telah mengirimkan pesan bahwa Indonesia siap naik kelas sebagai pusat industri berbasis sumber daya alam yang terintegrasi,” kata Mukhtarudin.

Dia menuturkan, kejelasan komitmen investasi ini merupakan capaian strategis dari upaya konsolidasi kebijakan hilirisasi nasional yang terus digaungkan Presiden Prabowo. Hilirisasi juga tidak boleh berhenti pada pembangunan smelter semata, melainkan harus diperluas ke sektor manufaktur, logistik energi, dan penguatan kapasitas industri nasional.

“Kita sedang membangun ekosistem industri baru. Investasi yang akan masuk harus diarahkan pada sektor-sektor strategis seperti industri pengolahan hasil tambang, penguatan manufaktur berbasis SDA, dan infrastruktur energi di luar Jawa. Ini krusial untuk menciptakan pemerataan ekonomi sekaligus meningkatkan daya saing nasional,” tegas legislator asal Kalimantan Tengah itu.

Mukhtarudin juga menekankan pentingnya kesiapan tata kelola agar investasi tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berjalan dalam kerangka keberlanjutan dan keterlibatan daerah.

Ia mendorong agar peta jalan hilirisasi disusun secara detail, melibatkan BUMN strategis, pelaku usaha nasional, serta UMKM daerah sebagai bagian dari rantai pasok.

“DPR melalui Komisi XII tentu akan menjalankan fungsi pengawasan agar kebijakan ini tepat sasaran, transparan, dan tidak menyisakan ketimpangan. Kami mendukung penuh langkah Menteri ESDM, dan berharap seluruh pemangku kepentingan memiliki sense of urgency yang sama dalam menyambut gelombang investasi ini,” lanjutnya.

Lebih jauh, ia menyebut bahwa keberhasilan hilirisasi akan menjadi indikator penting dalam menilai keberhasilan transformasi ekonomi Indonesia di masa pemerintahan baru. Ia berharap target investasi ini dapat dikunci melalui kerja sama antarkementerian, dunia usaha, dan penguatan kerangka regulasi.

“Hilirisasi adalah fondasi menuju kemandirian industri dan pengurangan ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah. Komitmen Menteri ESDM ini perlu didukung secara serius sebagai bagian dari agenda besar reformasi struktural ekonomi nasional,” demikian Mukhtarudin.

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi XII Mukhtarudin Golkar hilirisasi investasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :