Minggu, 20/07/2025 23:33 WIB

Ashabul Kahfi, Kisah Pemuda yang Tidur 309 Tahun Demi Menjaga Iman

Ashabul Kahfi merupakan kisah tujuh pemuda yang lari dari kezaliman demi mempertahankan iman mereka, lalu tertidur selama 309 tahun di dalam gua.

Ilustrasi sedang tidur (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

Jakarta, Jurnas.com - Ashabul Kahfi merupakan kisah tujuh pemuda yang lari dari kezaliman demi mempertahankan iman mereka, lalu tertidur selama 309 tahun di dalam gua. Sebuah kisah teladan tentang keberanian, iman, dan perlindungan Allah SWT.

Pemuda Ashabul Kahfi menolak tunduk pada kekuasaan tiran Raja Diqyanus di Romawi, ratusan tahun sebelum kelahiran Nabi Isa AS. Hidup di tengah masyarakat penyembah berhala, mereka memilih untuk tetap istiqamah menyembah Allah SWT — keputusan yang membawa konsekuensi besar: dikejar untuk dibunuh.

Ketika tekanan semakin kuat, mereka memutuskan untuk melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gua. Dalam pengasingan itulah, Allah menurunkan rahmat luar biasa: mereka tertidur selama 309 tahun — sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Kahfi ayat 25.

Di dalam gua itu, mereka tak hanya bersembunyi, tapi juga memanjatkan doa yang abadi:

"Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami." (QS Al-Kahfi: 10)

Sebagai bentuk perlindungan, Allah SWT pun menutup pendengaran mereka (QS Al-Kahfi: 11) dan menidurkan mereka dengan tenang selama berabad-abad. Saat terbangun, mereka mengira hanya tertidur sehari atau setengah hari. Namun dunia telah berubah. Raja zalim telah tiada, dan masyarakat telah mengenal Allah.

Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama, meski tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, banyak ulama menyebut lokasi gua itu berada di luar Amman, Yordania — kini dikenal sebagai “Cave of the Seven Sleepers.” Beberapa arkeolog menemukan struktur makam yang dipercaya berhubungan dengan kisah ini, meski tidak semua sepakat. 

Kisah ini bukan dongeng atau cerita mitos. Al-Qur’an dengan jelas menyebutkan:

"Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk." (QS Al-Kahfi: 13)

Rasulullah SAW pernah menyebut dalam hadis bahwa di hari Kiamat, ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat perlindungan Allah. Salah satunya adalah pemuda yang tumbuh dalam ibadah.

"Dan pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Rabb-nya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ashabul Kahfi merupakan teladan nyata dari golongan itu. Mereka tidak menjadikan masa muda sebagai alasan untuk hidup bebas dan melalaikan ibadah.

Ketika berada dalam tekanan dan ancaman, mereka memilih untuk tetap taat kepada Allah. Dan Allah pun memberikan perlindungan yang tidak masuk akal menurut logika manusia.

Di dunia, mereka dilindungi dengan tidur yang menangguhkan bahaya. Di akhirat, mereka dijanjikan naungan istimewa di hari yang tiada perlindungan selain dari-Nya.

Kisah ini sengaja diangkat dalam Al-Qur’an, bukan sekadar pelajaran, tetapi peringatan. Sebab zaman akan terus berganti, tetapi ujian terhadap iman tidak pernah berhenti.

Dalam dunia hari ini yang penuh distraksi dan tekanan sosial, kisah Ashabul Kahfi seolah mengetuk kesadaran. Bahwa keberanian dalam beriman tetap menjadi pilihan paling mulia. (*)

Wallohu`alam

KEYWORD :

Kisah Ashabul Kahfi Pemuda beriman Tidur lama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :