Minggu, 20/07/2025 18:10 WIB

Fenomena Rat People, saat Malas Jadi Tren

Belakangan ini muncul tren `rat people` di kalangan generasi muda China

Ilustras - tren `rat people` (Foto: The Washington Post)

Jakarta, Jurnas.com - Belakangan ini muncul tren `rat people` di kalangan generasi muda China, yang secara terbuka menyebut diri mereka sebagai `orang tikus` karena memilih gaya hidup pasif, menghabiskan waktu berhari-hari di tempat tidur, berselancar di internet, dan menghindari tuntutan kerja berat.

Tren ini berkembang setelah gerakan `lying flat` (tang ping) dan dianggap sebagai bentuk protes halus terhadap budaya kerja ekstrem seperti jam kerja ‘996’ (09.00–21.00, enam hari seminggu).

Tak hanya menggambarkan penolakan terhadap tekanan kerja yang intens, tren ini juga mencerminkan kelelahan emosional yang dialami oleh milenial dan Gen Z China.

Banyak yang mengaku beruntung secara materi karena dukungan keluarga, sehingga memilih waktu istirahat panjang sebelum kembali berjuang. Pakar sosial menilai fenomena ini bukan sekadar kemalasan, tapi juga penelusuran ulang makna kehidupan, kerja, dan kebahagiaan.

Di luar China, tren `rat people`mulai merembet ke ranah budaya populer lewat meme dan konten viral. Misalnya, munculnya konsep `hot rodent men` di Barat, yakni membandingkan wajah selebriti seperti Timothée Chalamet dengan tikus secara positif karena dianggap unik dan memesona The.

Ironisnya, tren anti-kapitalis ini malah di-komersialkan, dengan dibuatnya merchandise karakter tikus serta ide munculnya `RatCoin` dalam ekosistem digital.

Fenomena `rat people` menarik karena menyuarakan keresahan generasi muda terhadap ekspektasi sosial dan budaya kerja yang ekstrem. Di satu sisi, tren ini menjadi bentuk kritik terhadap kapitalisme yang menuntut produktivitas tanpa batas.

Di sisi lain, fenomena ini membuka diskusi penting mengenai keseimbangan antara kerja, istirahat, dan kesehatan mental—apakah kita mau terus berlari atau berani berhenti sejenak untuk menemukan makna hidup yang lebih dalam?

KEYWORD :

RatCoin tren `rat people` generasi muda




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :