Minggu, 20/07/2025 18:25 WIB

Mengapa Catur Dikategorikan Sebagai Olahraga Padahal Minim Gerak Fisik?

Meski tidak menuntut fisik seperti sepak bola atau atletik, catur memenuhi berbagai kriteria utama yang membuatnya layak disebut sebagai olahraga.

Olahraga Catur (Foto:via RRI)

Jakarta, Jurnas.com - Tidak sedikit yang bertanya-tanya, mengapa permainan yang minim gerak seperti catur bisa disebut sebagai olahraga? Faktanya, catur bukan hanya olahraga resmi, tapi juga diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Meski tidak menuntut fisik seperti sepak bola atau atletik, catur memenuhi berbagai kriteria utama yang membuatnya layak disebut sebagai olahraga. Mulai dari struktur kompetisi yang jelas, unsur keterampilan tinggi, regulasi internasional, hingga tuntutan mental ekstrem—semuanya ada dalam permainan ini.

Catur Diakui Sebagai Olahraga Internasional

Dikutip dari berbagai sumber, sejak tahun 1999, Komite Olimpiade Internasional secara resmi mengakui catur sebagai cabang olahraga, di bawah koordinasi FIDE (Fédération Internationale des Échecs). Bahkan, catur juga pernah diajukan sebagai salah satu cabang dalam Olimpiade. Turnamen catur dunia seperti Chess Olympiad dan Kejuaraan Dunia Catur memiliki struktur kompetisi dan sistem poin layaknya cabang olahraga lainnya.

Catur juga telah menjadi bagian dari ajang olahraga resmi seperti SEA Games, Asian Games, dan berbagai kejuaraan multinasional. Ini membuktikan bahwa statusnya sebagai olahraga bukan sekadar simbolik, tapi nyata dan diakui secara luas.

Olahraga Tak Selalu Soal Gerakan Fisik

Dalam definisi modern, olahraga tidak melulu berarti aktivitas fisik berat. World Sports Encyclopedia mengkategorikan olahraga sebagai "aktivitas kompetitif dengan aturan yang baku dan sistem skor."

Catur masuk kriteria tersebut karena ada sistem kompetisi (peringkat, turnamen lokal hingga internasional), diatur secara global oleh FIDE. Catur juga mengandalkan keterampilan, strategi, dan ketahanan mental, serta diperlukan pelatihan serius dan berkelanjutan.

Catur Disiplin Mental, Seperti Marathon untuk Otak

Catur adalah bentuk olahraga mental tingkat tinggi. Dalam turnamen profesional, satu pertandingan bisa berlangsung 4–6 jam. Pemain dituntut fokus penuh selama berjam-jam, mengatur strategi, mengelola waktu, dan mengantisipasi puluhan langkah lawan ke depan.

Penelitian menunjukkan bahwa pemain catur tingkat tinggi mengalami peningkatan detak jantung dan pembakaran kalori signifikan selama bertanding. Menurut Grandmaster rusak Mikhail Antipov, pemain bisa membakar hingga 6.000 kalori sehari selama turnamen, setara dengan pelari maraton.

Di sisi lain, atlet catur menjalani pelatihan intensif, mulai dari membaca pola permainan lawan, menghafal ratusan varian pembukaan, hingga melatih daya tahan fokus. Bahkan, banyak Grandmaster juga berlatih fisik ringan seperti yoga, lari, atau berenang, untuk menjaga stamina saat pertandingan panjang.

Beberapa negara, seperti Rusia, India, dan Armenia, memasukkan catur ke dalam kurikulum sekolah dan pelatnas olahraga nasional.

Jadi, meski tanpa sprint atau lompat tinggi atau atletik saat pertandingannya, catur tetap sah disebut olahraga. Ia menguji kekuatan otak, stamina mental, strategi, dan konsistensi—unsur yang juga ditemukan dalam cabang olahraga lain.

Dengan demikian, tak ada alasan meragukan status catur sebagai olahraga. Justru di sinilah letak keunikannya, catur merupakan duel intelektual paling elegan dalam dunia olahraga. (*)

KEYWORD :

Olahraga catur Hari Catur Sedunia 20 Juli Peringatan Hari Catur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :