
Pengamat komunikasi politik Frans Immanuel Saragih. Foto: dok. jurnas
JAKARTA, Jurnas.com - Pengamat Komunikasi Politik Frans Immanuel Saragih menilai langkah yang dilakukan Presiden Prabowo dari satu panggung ke panggung internasional sangat baik, dan semakin memperkuat posisi Indonesia di dunia Internasional.
“Boleh dikatakan Prabowo memainkan catur politik internasional yang sangat lihai. Kita bisa lihat dalam pidatonya di BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa), SPIEF (St. Petersburg International Economic Forum), hingga Uni Eropa semuanya mendapatkan sambutan luar biasa. Dan di sela-sela terebut Prabowo melakukan beberapa pembicaraan bilateral dengan banyak pihak dengan cukup intens,” kata Frans Saragih di Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Frans Saragih melihat, dalam pidato di BRICS, Prabowo menyampaikan niat dan tujuan Indonesia secara terperinci dan ingin melakukan apa di dunia internasional. Sehingga Presiden Brazil Mr. Lula melakukan applause yang bersemangat atas ucapan ucapan Prabowo, bahkan di akhir dengan jelas menyampaikan undangan kepada Presiden Lula untuk ke Jakarta bulan Oktober agar merayakan ulang tahun bersama, dimana kebetulan Presiden Prabowo dan Presiden Lula memiliki bulan kelahiran yang sama di bulan Oktober.
“Bagi saya ini cara elegan di tengah ketegangan dan keseriusan peserta konferensi, Prabowo mampu membuat kepala negara yang hadir tersenyum dan memberikan tepuk tangan yang bersemangat. Artinya Prabowo mampu menyampaikan pesan politik yang jelas dengan cara yang rileks,” ujarnya.
Kemudian di acara SPIEF, ada forum dialog dan wawancara dimana Prabowo duduk bersama dengan Presiden Putin, saat pembawa acara bertanya masalah posisi Indonesia dan pandangan Indonesia terhadap Iran dan juga tanggapan Indonesia mengenai sikap Rusia kepada Iran, dengan jelas dan lugas Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia menghargai pandangan masing masing negara, dan Prabowo tidak terpancing untuk masuk dalam perdebatan yang coba dilakukan oleh moderator. Hal ini menunjukkan kembali respon atau cara Prabowo berkomunikasi sangat baik, hingga terlihat Presiden di akhir acara begitu senang dan mengalami Prabowo dengan hangat. Dan berkali kali juga Prabowo sebagai mantan tentara selalu mengatakan dia akan mengutamakan Negosiasi dalam segala hal, bukan pertempuran, karena pertempuran akan menyakiti banyak pihak.
Sedangkan saat pidato di Uni Eropa bahkan secara lugas Presiden Komisi Eropa menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada Prabowo atas upaya Indonesia meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa, dan Uni Eropa memandang posisi strategis Indonesia di Asia dan ASEAN dan juga jumlah penduduk yang besar merasa perlu agar Indonesia mendapatkan perhatian khusus dari Uni Eropa. Apalagi di bidang perdagangan bebas dan lain lain.
Dari beberapa panggung internasional tersebut terlihat jelas Prabowo ingin menampilkan wajah Indonesia yang baru, yang cekatan serta responsif terhadap situasi dunia, dan siap bersahabat dengan banyak negara dan menjalin kemitraan dengan banyak negara.
“Menurut saya ini bagus, karena juga dapat membantu pergerakan dunia usaha kita dalam melakukan ekspansi, selain itu posisi politik Internasional Indonesia semakin lebih ‘seksi’ dengan memiliki Presiden yang mampu bergaul dengan pemimpin dunia manapun,” katanya.
“Masalahnya adalah mampukah para pembantu Prabowo untuk mengikuti manuver-manuvernya? Karena pergerakan yang dilakukan Prabowo sangat cepat,” pungkas Frans Saragih.
KEYWORD :BRICS SPIEF Prabowo Komunikasi politik