Jum'at, 18/07/2025 22:38 WIB

Kemdikdasmen Mulai Terapkan Kelas PJJ di Sekolah Tahun Ini

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) mulai melakukan implementasi kelas pendidikan jarak jauh (PJJ) di berbagai satuan pendidikan eksisting pada tahun ini.

Dirjen Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, dalam diskusi bersama media (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) mulai melakukan implementasi kelas pendidikan jarak jauh (PJJ) di berbagai satuan pendidikan eksisting pada tahun ini.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Tatang Muttaqin, mengatakan kelas PJJ diterapkan guna meingkatkan akses pendidikan, serta mengatasi keterbatasan tenaga pendidik, sarana, dan biaya.

"Implementasi awal PJJ di sekolah-sekolah eksisting yang siap sebagai early adopter dengan dukungan pusat," kata Tatang dalam dialog bersama media di Jakarta pada Jumat (18/7).

Tatang menyebut saat ini terdapat 3,9 juta anak tidak sekolah (ATS). Selain itu, juga terjadi terjadi kekurangan 514 ribu ruang kelas dan 120 guru. Akses pendidikan kelompok rentan khususnya, belum mencapai 70 persen.

Dia mencontohkan masalah yang terjadi di perbatasan. Meskipun negara sudah menyediakan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), namun tidak semua masyarakat yang berada di perbatasan dapat mengakses SILN terdekat.

"Inilah kami ingin memfasilitasi mereka. Mereka bisa saja sekolah lokal, tapi kan enggak bisa karena durasi orang tuanya bekerja pendek," ujar Tatang.

Tatang melanjutkan, sekolah dengan kelas PJJ ini nantinya tak jauh berbeda dengan Universitas Terbuka (UT) yang telah lama menjadi pionir pendidikan jarak jauh, dengan penyertaan modul-modul pembelajaran yang dibuat ringkas.

"Misalnya siswa yang ada di daerah terpencil dan susah dijangkau. Dia belajar di SD (sekolah dasar) terdekat seminggu sekali. Nanti akan ada kunjungan guru dari sekolah induknya," dia menambahkan.

Modul pembelajaran yang ringkas dan mudah dicerna tak kalah penting. Menurut Tatang, dari modul tersebut siswa yang memilih kelas PJJ dapat melakukan pembelajaran mandiri terlebih dahulu, sebelum memperjelas materi pelajaran saat bertemu dengan guru kunjung.

"Untuk capaian pembelajaran sama dengan yang lainnya. Terstandarisasi karena ada sekolah induk. Cuma barang kali bagaimana kita membantu secara maksimal agar pembelajarannya itu lebih mudah," kata Tatang.

Tak hanya bagi siswa di daerah 3T, sekolah dengan kelas PJJ juga akan membantu peserta didik dengan keahlian non akademik untuk lebih fokus pada bakat dan minatnya.

"Contohnya olahragawan. Kalau sekolah biasa berat, kayak kasus di Padalarang. Mereka pendayung harus latihan setiap hari sehingga tidak mungkin ikut sekkolah biasa," ujar dia.

KEYWORD :

Kelas PJJ Kemdikdasmen Ditjen Vokasi PKPLK Tatang Muttaqin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :