
Ketua BKSAP DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera. (Foto: Dok. Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Kesepakatan tarif impor Amerika Serikat (AS) untuk RI yang turun menjadi sebesar 19 persen menjadi pilihan terbaik yang bisa diambil pemerintah untuk menjaga stabilitas fiskal dan memperkuat daya tahan ekonomi nasional saat ini.
Hal itu sebagaimana diutarakan Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera kepada wartawan, Jumat (18/7).
Politikus PKS ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berbaik sangka atau husnuzan dan melihat kebijakan tersebut sebagai langkah strategis di tengah tantangan ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih.
“Kita perlu husnuzan bahwa kebijakan tarif ini adalah pilihan terbaik yang bisa diambil pemerintah saat ini untuk menjaga stabilitas fiskal dan memperkuat daya tahan ekonomi nasional," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (18/7).
Akhir Pekan, IHSG Berakhir Menguat 24 Poin
Menurut dia, Indonesia berada dalam masa yang tidak mudah. Mardani yakin keputusan ini tentu tidak diambil secara gegabah. Dia memandang kebijakan tarif tersebut perlu diimbangi dengan langkah nyata dalam pengelolaan anggaran negara agar dampaknya optimal dan berkeadilan.
Menurut dia, belanja negara harus diarahkan secara efektif dan efisien, terutama untuk sektor-sektor strategis, seperti peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan penguatan infrastruktur transportasi logistik nasional, termasuk pengadaan armada seperti pesawat Boeing.
"Belanja yang tepat sasaran tidak hanya akan memperkuat ketahanan nasional, tetapi juga meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di kancah internasional," terangnya.
Mardani menekankan, tantangan global harus dijawab dengan terobosan baru di sektor ekspor. Misalnya, diversifikasi pasar yang menjadi kunci penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar tradisional seperti AS.
Dia menilai Indonesia perlu memperluas akses ekspor ke negara-negara mitra strategis lainnya, termasuk negara-negara anggota BRICS.
Oleh sebab itu, dia memandang keputusan untuk bergabung dalam forum BRICS merupakan langkah yang patut diapresiasi sebagai bagian dari strategi memperluas pengaruh ekonomi Indonesia di tingkat global.
Selain itu, kata Mardani, perkembangan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa (UE) juga membuka peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekspor bernilai tambah tinggi.
Mardani pun menggarisbawahi sinergi antara kebijakan fiskal yang disiplin, efisiensi anggaran yang tepat sasaran, dan ekspansi pasar yang inovatif akan menjadi kunci bagi ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.
“Tantangan global harus dijawab dengan kebijakan yang adaptif, kolaboratif, dan berpihak pada kepentingan rakyat,” tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tarif impor senilai 19 persen akan diberlakukan terhadap produk-produk Indonesia yang masuk ke AS, berdasarkan negosiasi langsung yang dilakukannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Indonesia akan membayar tarif 19 persen kepada Amerika Serikat untuk semua barang impor dari mereka ke negara kita,” ucap Trump terkait kesepakatan yang dicapai dengan RI dalam hal tarif impor, seperti dipantau dari media sosial Truth Social di Jakarta, Rabu (16/7).
KEYWORD :
Warta DPR Ketua BKSAP Mardani Ali Sera tarif impor AS ekonomi nasional UMKM