Kamis, 17/07/2025 02:32 WIB

Mendes Yandri Dukung Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Desa Pesisir

Mendes PDT Yandri Susanto mendukung inovasi generasi muda dalam mengembangkan sejumlah potensi desa, khususnya desa-desa di kawasan pesisir.

Mendes PDT Yandri Susanto memberikan sambutan dalam Pameran Ide dan Model Bisnis Inovasi Pengembangan Ekonomi Biru di Desa dan Daerah Tertinggal bersama Blue Innovative Startup Acceleration (BISA) di Jakarta, Rabu (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Desa dan Pembangunan daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mendukung generasi muda dalam mengembangkan sejumlah potensi desa, khususnya di desa-desa kawasan pesisir yang masih masuk kategori tertinggal.

Dukungan itu disampaikan Mendes Yandri saat memberikan sambutan dalam Pameran Ide dan Model Bisnis Inovasi Pengembangan Ekonomi Biru di Desa dan Daerah Tertinggal bersama Blue Innovative Startup Acceleration (BISA) di Jakarta, Rabu (16/7). Dalam pameran itu, ada 11 startup yang memamerkan model bisnis dan produknya, yang semuanya difokuskan untuk mengangkat potensi desa.

Mendes Yandri pun menyampaikan apresiasi kepada para startup atau pelaku usaha rintisan dan komunitas, para pemuda yang telah berupaya mendorong pembangunan ekonomi desa melalui inovasi teknologi, termasuk dalam pengembangan ekonomi biru.

“Ingin kami sampaikan bahwa dari inovasi-inovasi tadi, banyak sekali yang bisa kita ambil manfaatnya. Para startup, para anak muda ini semua yang disasar adalah desa pesisir. Di mana jumlah desa pesisir di Indonesia itu hampir 20% Dari 275 ribu desa, sekitar 50 ribu lebih. Dan faktanya hampir 30% dari 20% itu adalah desa tertinggal. Nah ini adalah kesulitan yang mesti kita hadapi," ujar Mendes Yandri.

Menurutnya, salah satu cara untuk menggeser status desa tertinggal menjadi desa berkembang, kemudian jadi desa maju dan mandiri adalah dengan transformasi teknologi dan pengetahuan.

“Dan program BISA ini bisa dijadikan salah satu solusi. Tadi sudah disampaikan beberapa terobosan atau inovasi. Tadi dipresentasikan di hadapan kami ada kepala ikan yang bisa dijadikan biostimulant. Kemudian ada bekas jaring ikan yang bisa dijadikan pumping block dan lain sebagainya,” ujar dia.

Mendes Yandri menyebut program ini bisa bekerja sama dengan badan usaha milik desa (BUMDes) hingga Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Menurutnya, semua inovasi punya prospek untuk dikembangkan dan didukung pemerintah.

"Ini kalau bisa kerja sama dengan BUMDes atau Kopdes. Kopdes kan sangat gampang sekarang cari modal dengan tanpa agunan, dengan bunga sangat rendah. BUMDes kan ada juga yang bisa di-support dari Dana Desa untuk permodalannya," ujarnya.

Meskipun demikian, Mendes Yandri mengingatkan bahwa pengembangan atau inovasi teknologi yang dikembangkan para generasi muda tersebut harus disesuaikan dengan keadaan desa terkait.

"Teknologi di Aceh belum tentu tepat untuk di Indonesia Timur, ya betul karena situasi ekonomi, situasi SDMnya, situasi iklimnya itu memang jauh berbeda," kata Mendes.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam membangun desa dan mengembangkan potensi desa, masyarakat desa harus dilibatkan sebagai subjek dalam semua prosesnya.

“Kami di Kementerian Desa ingin memastikan bahwa desa itu bukan hanya sebagai objek, tapi dia harus sebagai subjek, pelaku juga. Jadi pesan saya kepada startup, mahasiswa, dan lain sebagainya itu, mohon kiranya masyarakat desa itu bukan hanya menerima manfaat, tetapi sebagai pelaku,” ujar dia.

Mendes juga mengingatkan pentingnya mengubah pola pikir masyarakat desa, agar desanya lebih maju. Menurutnya, pendampingan dan pemberdayaan jadi kunci untuk melakukan hal tersebut.

"Kata kuncinya dua ini, dua ini saja. Jadi, kalau ada pemberdayaan dan pendampingan seperti tadi, maka InsyaAllah yang menjadi kendala itu akan menjadi solusi. Atau potensi yang terdiam InsyaAllah akan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis," kata Mendes Yandri.

KEYWORD :

Mendes PDT Yandri Susanto Generasi Muda Program Bisa Kemendes PDT




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :