Rabu, 16/07/2025 21:54 WIB

Sederet Mitos Ular Masuk Rumah dan Cara Alami Mengusirnya

Ular masuk rumah sering kali memicu kepanikan—bukan hanya karena bahaya fisiknya, tapi juga karena kepercayaan yang mengikutinya.

Ilustrasi ular (FOTO: GETTY IMAGE)

Jakarta, Jurnas.com - Ular yang tiba-tiba muncul di dalam rumah sering kali menimbulkan kepanikan. Bukan hanya karena ancaman fisik, atau takut gigitannya, tapi juga karena kepercayaan lama yang melekat kuat di tengah masyarakat.

Dalam budaya Jawa, seperti dikutip Kabar Jawa, ular dipercaya membawa pesan tertentu, mulai dari kabar baik hingga pertanda buruk. Salah satu mitos menyebut, ular yang masuk rumah adalah sinyal akan datangnya kenaikan derajat bagi penghuni rumah, terutama jika mereka rajin bersedekah.

Namun, kepercayaan ini juga memiliki sisi sebaliknya. Jika pemilik rumah enggan berbagi rezeki, ular dianggap membawa isyarat kesulitan hidup yang akan datang.

Beberapa tafsir bahkan menyebutkan, ular berbisa yang masuk siang hari ke rumah wanita bisa menjadi pertanda utang atau masalah keuangan. Sedangkan jika datang di malam hari, diyakini sebagai sinyal kehilangan anggota keluarga.

Ada pula kepercayaan yang mengaitkan kehadiran ular dengan nazar atau janji yang belum ditepati. Jika ular datang dan menghilang tanpa jejak, banyak yang menganggapnya sebagai peringatan spiritual.

Meski mitos-mitos ini masih dipercaya sebagian masyarakat, banyak ahli menyebut bahwa kemunculan ular lebih sering berkaitan dengan kondisi lingkungan. Ular bisa masuk ke rumah karena mencari tempat hangat, lembap, atau karena ada mangsa seperti tikus.

Rumah dengan rumput tinggi, tumpukan kayu, atau kolam terbuka berpotensi mengundang kehadiran ular. Lingkungan seperti ini dianggap ideal bagi mereka untuk bersembunyi sekaligus berburu.

Sayangnya, masih banyak yang percaya garam dapat mengusir ular. Padahal, secara ilmiah, ular tidak terpengaruh oleh garam karena kulitnya yang bersisik tidak bereaksi terhadap zat tersebut.

Dikutip dari berbagai sumber, untuk mencegah ular masuk, langkah pertama yang disarankan adalah menjaga kebersihan halaman dan memangkas rumput secara rutin. Hindari genangan air, serta bersihkan tumpukan material seperti batu, kayu, atau sampah.

Bagi pemilik kolam, disarankan untuk menutup area kolam menggunakan jaring agar tidak menarik hewan seperti katak atau serangga, yang merupakan mangsa alami ular. Begitu juga dengan pipa air dan saluran kloset yang sebaiknya selalu tertutup rapat.

Jika tinggal di daerah rawan, memasang pagar setinggi sekitar 90 sentimeter dengan bagian atas melengkung bisa menjadi solusi tambahan. Ular dikenal sebagai pemanjat ulung, sehingga pagar biasa kerap tidak cukup efektif.

Pemberian makanan untuk hewan peliharaan di halaman juga sebaiknya dihentikan. Sisa makanan dapat menarik tikus, dan tikus bisa mengundang ular.

Sebagai pengusir alami, aroma bawang putih, kayu manis, atau jeruk nipis dikenal tidak disukai ular. Tanaman atau semprotan berbasis bahan tersebut bisa membantu mengurangi risiko ular masuk ke dalam rumah.

Sementara itu, penggunaan zat kimia berbahaya seperti kamper atau sulfur tidak disarankan. Selain beracun bagi manusia dan hewan peliharaan, metode ini tidak sepenuhnya efektif dan bisa merusak lingkungan.

Jika ular tetap masuk ke rumah, masyarakat diminta tidak bertindak gegabah. Segera hubungi petugas damkar atau penyelamat satwa untuk penanganan yang aman.

Percaya mitos adalah bagian dari budaya, tetapi tetap perlu diimbangi dengan sikap rasional. Mengelola lingkungan dan memahami perilaku ular jadi langkah penting dalam mencegah ancaman tanpa menimbulkan kepanikan. (*)

KEYWORD :

Mitos Ular Masuk Rumah Cara Usir Ular mitos ular




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :