Selasa, 15/07/2025 23:39 WIB

Pernyataan Gus Muhaimin Harus Dilihat dalam Semangat Kaderisasi dan Kebangsaan

Apa yang disampaikan Gus Muhaimin adalah bentuk self-assertion, penegasan jati diri organisasi yang tumbuh dari bawah. Itu bukan pernyataan untuk merendahkan siapa pun, termasuk HMI, melainkan ekspresi kepercayaan diri terhadap model kaderisasi PMII yang berwatak sosial, populis, dan kontekstual.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengajak semua pihak berpikir sejuk dalam menanggapi pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) yang sempat menjadi viral dalam forum Ikatan Alumni PMII.

Politikus PKB ini menegaskan bahwa pandangan yang disampaikan Gus Muhaimin menegaskan semangat kebangsaan yang menjadi fondasi gerakan mahasiswa Islam di Indonesia.

Menurut Lalu, pernyataan Gus Muhaimin dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar IKA PMII di Jakarta pada 13 Juli 2025 itu juga harus dimaknai secara utuh sebagai bagian dari ekspresi kecintaan terhadap proses kaderisasi PMII yang berangkat dari akar rumput dan denyut sosial masyarakat bawah.

"Apa yang disampaikan Gus Muhaimin adalah bentuk self-assertion, penegasan jati diri organisasi yang tumbuh dari bawah. Itu bukan pernyataan untuk merendahkan siapa pun, termasuk HMI, melainkan ekspresi kepercayaan diri terhadap model kaderisasi PMII yang berwatak sosial, populis, dan kontekstual," kata Lalu dalam keterangannya, Selasa (15/7).

Dia menilai, dalam dinamika demokrasi dan ruang publik yang terbuka, gaya komunikasi satire atau kelakar politik seperti yang disampaikan Gus Muhaimin justru menjadi medium yang membumi untuk menyampaikan gagasan besar dengan cara yang dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat.

"Gus Muhaimin bukan hanya politisi, beliau juga aktivis sejati. Beliau paham bahwa tantangan hari ini tidak cukup dijawab dengan jargon elitis, tetapi dengan pendekatan praksis yang mampu menyentuh akar persoalan bangsa," kata dia.

Sebagai kader PKB dan anggota DPR RI yang membidangi pendidikan, kebudayaan, dan pemuda, Lalu menegaskan bahwa sejarah panjang organisasi mahasiswa Islam seperti PMII dan HMI tidak bisa dipisahkan dari kontribusi besar terhadap kemerdekaan berpikir, keadaban publik, dan pembangunan bangsa.

Lalu juga mengapresiasi arah pemikiran Gus Muhaimin dalam forum tersebut yang menekankan pentingnya peran kader organisasi dalam menjawab tantangan riil, seperti ketimpangan ekonomi dan krisis sosial.

Gagasan seperti penguatan ekonomi kerakyatan dan keterlibatan dalam program strategis nasional seperti Sekolah Rakyat dinilai sebagai wujud konkret dari panggilan kaderisasi Islam progresif.

"Saya menyaksikan sendiri bagaimana Gus Muhaimin memimpin dengan visi yang jelas dan keberanian yang tidak basa-basi. Beliau ingin kader PMII tampil sebagai problem solver bangsa, bukan sekadar komentator sejarah. Dan itu yang sedang beliau dorong: keterlibatan aktif dalam pembangunan," tegas Lalu.

Sebagai penutup, Wakil Rakyat dari Dapil NTB II itu mengajak seluruh elemen bangsa, terutama alumni dan kader organisasi mahasiswa, untuk kembali memperkuat semangat persaudaraan.

"Mari kita jadikan sejarah gerakan mahasiswa sebagai energi pemersatu, ini waktunya membangun. Dan dalam membangun, dibutuhkan jiwa besar, kesabaran, dan kepercayaan bahwa perbedaan adalah kekayaan," demikian Gus Muhaimin.

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi X Lalu Hadrian Irfani PKB Muhaimin Iskandar PMII




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :