Selasa, 15/07/2025 18:37 WIB

Hari Keterampilan Pemuda Sedunia 2025, Sejarah dan Makna di Baliknya

 Hari Keterampilan Pemuda Sedunia atau World Youth Skills Day (WYSD) kembali diperingati hari ini, 15 Juli 2025. Tahun ini menjadi tonggak penting karena menandai 10 tahun perayaan global ini sejak ditetapkan oleh PBB pada tahun 2014.

Banner Hari Keterampilan Pemuda Sedunia 2025 (Foto: United Nations)

Jakarta, Jurnas.com - Hari Keterampilan Pemuda Sedunia atau World Youth Skills Day (WYSD) kembali diperingati hari ini, 15 Juli 2025. Tahun ini menjadi tonggak penting karena menandai 10 tahun perayaan global ini sejak ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2014.

Mengusung tema “Youth Empowerment through AI and Digital Skills”, peringatan WYSD ke-10 menyoroti pentingnya pemberdayaan generasi muda melalui keterampilan kecerdasan buatan (AI) dan keterampilan digital, seiring transformasi ekonomi di era Revolusi Industri Keempat.

Latar Belakang Sejarah Hari Keterampilan Pemuda Sedunia

Dikutip dari berbagai sumber, Hari Keterampilan Pemuda Sedunia ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2014. Peringatan ini pertama kali diperingati pada 15 Juli 2015. Hari ini lahir dari kesadaran global bahwa bonus demografi tak akan berarti tanpa strategi pembekalan keterampilan—baik teknis, digital, maupun sosial.

Tujuannya ialah menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan vokasional bagi kaum muda, mempersempit kesenjangan keterampilan, dan menciptakan peluang kerja yang layak serta berkelanjutan.

Dikutip dari laman PBB, WYSD hadir bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan juga sebagai panggilan global untuk menyadari bahwa bekal keterampilan yang relevan adalah kunci masa depan anak muda. Tidak hanya untuk memperoleh pekerjaan, tapi juga untuk mendorong kewirausahaan, menciptakan pekerjaan layak, serta menutup kesenjangan sosial dan ekonomi.

PBB mencatat bahwa keterampilan teknis dan vokasional sangat penting dalam mengatasi pengangguran muda yang terus meningkat dan memperkuat ketahanan ekonomi di tengah tantangan global. WYSD juga menjadi ruang dialog antara pemuda, lembaga pendidikan, dunia usaha, pembuat kebijakan, hingga organisasi internasional.

Transformasi Digital dan Tantangan AI

Dengan pesatnya perkembangan AI, dunia kerja dan cara manusia belajar berubah drastis. Namun, akses terhadap keterampilan digital belum merata. Inilah sebabnya peringatan WYSD 2025 menekankan keadilan dalam akses pelatihan AI dan teknologi digital, agar tidak menciptakan jurang digital baru.

PBB menyebut, pemuda adalah agen perubahan. Tapi mereka tidak bisa berjalan sendiri. Kita perlu memastikan mereka memiliki alat dan keterampilan yang tepat untuk mengatasi tantangan masa kini dan membentuk masa depan yang berkelanjutan.

Peran Strategis TVET dalam Masa Depan Pemuda

Pendidikan dan pelatihan vokasional atau Technical and Vocational Education and Training (TVET) diakui sebagai fondasi penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas dan pembelajaran sepanjang hayat.

TVET berperan dalam menyediakan akses ke pekerjaan layak dan kewirausahaan, meningkatkan respons terhadap kebutuhan keterampilan industri, mendorong kesetaraan gender dan akses inklusif bagi kelompok rentan, serta menyiapkan transisi ke ekonomi hijau dan berkelanjutan

TVET juga penting untuk mengurangi pengangguran pemuda dan membantu NEETs (Not in Education, Employment or Training) agar kembali aktif secara produktif di masyarakat.

WYSD 2025

Hari Keterampilan Pemuda Sedunia bukan hanya soal seremoni global, tapi momen strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemuda dan berbagai pemangku kepentingan. Diskusi, pelatihan, hingga program lintas sektor digelar untuk menjembatani gap antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

Melalui peringatan ini, dunia diingatkan kembali: masa depan bergantung pada seberapa serius kita membekali pemuda hari ini dengan keterampilan yang tepat—terutama dalam bidang digital dan AI.

Peringatan WYSD 2025 menekankan keadilan dalam akses pelatihan AI dan teknologi digital, agar tidak menciptakan jurang digital baru. 

PBB mendorong penguatan kemampuan generasi muda di bidang kecerdasan buatan (AI), pemrograman, keamanan siber, dan keterampilan digital lainnya—bukan semata agar mereka “siap kerja,” tetapi juga siap menciptakan perubahan.

Di tengah Revolusi Industri 4.0, kemampuan digital bukan lagi kelebihan—melainkan kebutuhan. Namun, seperti yang diingatkan PBB, kemajuan teknologi harus inklusif dan adil. Tanpa itu, AI justru berpotensi memperlebar ketimpangan sosial. (*)

KEYWORD :

Hari Keterampilan Pemuda Sedunia 15 Juli Peringatan WYSD 2025




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :