Minggu, 13/07/2025 19:48 WIB

Serangan Jantung vs Nyeri Dada Biasa, Kenali Bedanya Sebelum Terlambat

Tidak semua nyeri dada adalah tanda serangan jantung. Tapi menganggapnya sepele bisa jadi kesalahan terbesar.

Ilustrasi serangan jantung (Foto: Pexels: Freestocks)

Jakarta, Jurnas.com - Tidak semua nyeri dada adalah tanda serangan jantung. Tapi menganggapnya sepele bisa jadi kesalahan terbesar. Di tengah kesibukan, tekanan pekerjaan, atau bahkan setelah makan besar, rasa tak nyaman di dada bisa muncul. Pertanyaannya: ini hanya nyeri biasa, atau sinyal awal dari masalah jantung serius?

Prof. Ann Eckhardt dari University of Texas at Arlington menemukan bahwa banyak orang salah mengenali gejala serangan jantung karena terpengaruh tayangan televisi dan film. Dalam penelitiannya, hampir 75% responden mengaku belajar soal serangan jantung dari media hiburan, bukan informasi medis.

“Serangan jantung yang digambarkan di layar lebar terlalu dramatis. Nyatanya, banyak orang justru mengalami gejala yang halus, bahkan membingungkan,” jelas Eckhardt dikutip Earth, Minggu (13/7).

Serangan Jantung Tidak Selalu Dramatis

Selama ini, kita terbiasa melihat gambaran serangan jantung yang meledak-ledak: seseorang mendadak memegangi dada, terjatuh, dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Tapi realita tidak selalu seperti itu.

Gejala serangan jantung sering kali datang dalam bentuk yang lebih samar. Beberapa orang hanya merasa tekanan ringan, rasa tertekan, tidak nyaman, atau “seperti masuk angin yang aneh.” Bahkan banyak pasien melaporkan bahwa mereka tidak bisa menjelaskan apa yang mereka rasakan—hanya tahu bahwa ada sesuatu yang “tidak beres”.

Dan yang paling mengejutkan: gejala ini bisa muncul saat beristirahat, bukan saat sedang beraktivitas berat.

Nyeri Dada Biasa: Umum Tapi Tak Selalu Aman

Dikutip dari laman Earth, dan berbagai sumber lainnya, nyeri dada memang bukan gejala yang bisa dianggap sepele, tapi tidak semuanya berkaitan dengan jantung. Beberapa kasus disebabkan oleh ketegangan otot, gangguan lambung, refluks asam, atau kecemasan. Rasa nyerinya cenderung tajam, terlokalisasi, atau muncul saat bergerak, bernapas dalam, atau setelah makan.

Nyeri seperti ini bisa hilang dengan istirahat, perubahan posisi, atau obat lambung. Tapi perbedaannya dengan serangan jantung adalah: nyeri jantung tidak membaik meski sudah beristirahat. Bahkan kadang makin parah.

Mengapa Banyak Orang Terlambat Menyadari?

Eckhardt menyoroti bahwa perbedaan persepsi ini membuat banyak orang menunda mencari bantuan medis. Mereka menunggu gejala yang “lebih serius” sebelum ke rumah sakit. Sayangnya, dalam kasus serangan jantung, menunggu bisa berakibat fatal.

“Seringkali, orang bilang ‘Ini bukan serangan jantung, saya cuma capek’ atau ‘Mungkin cuma asam lambung.’ Tapi ketika datang ke rumah sakit, kondisinya sudah terlalu terlambat,” jelasnya.

Pria dan Wanita Sama-Sama Bisa Alami Gejala yang Halus

Selama bertahun-tahun, dunia medis mengelompokkan gejala serangan jantung pria sebagai “tipikal”, dan wanita sebagai “atipikal”. Namun kini para ahli, termasuk Eckhardt, menolak istilah itu karena justru memperkeruh pemahaman.

Faktanya, gejala utama serangan jantung—baik pada pria maupun wanita—adalah ketidaknyamanan di dada. Hanya saja, banyak wanita cenderung menggambarkannya secara berbeda, seperti lelah berlebihan, mual, atau nyeri di rahang dan punggung.

Kapan Harus Waspada?

Eckhardt menekankan pentingnya cara bertanya dalam dunia medis. Alih-alih hanya menanyakan “Apakah Anda merasa nyeri di dada?”, tenaga kesehatan sebaiknya juga menggali apakah pasien merasa tekanan, sesak, atau rasa aneh yang tak bisa dijelaskan. Pendekatan yang lebih sensitif terhadap variasi gejala ini bisa membantu diagnosis lebih cepat dan akurat.

Intinya, mendeteksi perbedaan antara nyeri dada biasa dan gejala serangan jantung bukan soal menjadi ahli medis. Ini soal mengenali sinyal tubuh dan tidak membiarkan mitos menunda keputusan penting. Lebih baik salah mengira dan selamat, daripada terlalu percaya diri dan kehilangan kesempatan untuk pulih. (*)

KEYWORD :

Serangan Jantung Nyeri dada Perbedaan serangan jantung dan nyeri dada biasa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :