Sabtu, 12/07/2025 18:25 WIB

Alasan Kenapa Bung Hatta Dijuluki Bapak Koperasi Indonesia, Apa Saja?

Alasan Kenapa Bung Hatta Dijuluki Bapak Koperasi Indonesia, Apa Saja?

Ilustrasi - Alasan Kenapa Bung Hatta Dijuluki Bapak Koperasi Indonesia, Apa Saja? (Foto: Elshinta)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap peringatan Hari Koperasi Nasional atau Hari Koperasi Indonesia yang jatuh pada tanggal 12 Juli, satu nama selalu disebut dengan penuh penghormatan: Mohammad Hatta alias Bung Hatta. Sosok proklamator sekaligus Wakil Presiden pertama Indonesia ini bukan hanya tokoh bangsa, tapi juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Gelar itu bukan sembarangan. Bung Hatta resmi dinobatkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia dalam Kongres Koperasi ke-2 yang digelar di Bandung pada 15–17 Juli 1953. Namun, gagasannya soal koperasi sudah mulai diperkenalkan jauh sebelumnya.

Dikutip dari berbagai sumber, pada 12 Juli 1951, Bung Hatta menyampaikan pidato penting tentang peran koperasi dalam membangun perekonomian rakyat. Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa koperasi adalah jalan tengah yang paling realistis untuk menghadirkan keadilan ekonomi tanpa meniru kapitalisme ataupun sosialisme ekstrem.

Visi besar Hatta adalah menciptakan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945. Baginya, koperasi adalah wujud nyata dari prinsip itu. Di dalam koperasi, tidak ada dominasi modal atau eksploitasi. Yang ada justru kerja sama, kepercayaan, dan pemerataan.

Tak hanya dalam wacana, Bung Hatta aktif mempelajari sistem koperasi dari berbagai negara di Eropa. Ia mengamati praktik koperasi konsumsi di Inggris, koperasi produksi di Prancis, hingga koperasi kredit di Jerman dan Belanda. Semua itu ia pelajari untuk kemudian disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia pascakemerdekaan.

Hasil dari pemikiran dan perjuangannya bukan hanya tulisan dan pidato. Bung Hatta meletakkan dasar sistem koperasi nasional: dari model manajemen koperasi yang berasaskan kekeluargaan, hingga penguatan koperasi sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi nasional.

Ia percaya, koperasi adalah alat untuk memberdayakan rakyat miskin, memberi ruang untuk belajar mengelola usaha sendiri, dan menciptakan kepercayaan diri kolektif. Ia menyebut prinsip ini sebagai “self help” atau menolong diri sendiri, sebuah semangat yang saat itu sangat dibutuhkan rakyat Indonesia yang baru lepas dari penjajahan.

Menurut Bung Hatta, koperasi bukan hanya alat ekonomi, tapi juga alat pendidikan sosial. Di dalam koperasi, rakyat diajak untuk aktif, berpikir strategis, dan membangun rasa tanggung jawab bersama. Ini adalah pendidikan karakter dalam bentuk yang paling nyata.

Ketika situasi ekonomi Indonesia lemah pascakemerdekaan, koperasi hadir sebagai solusi alternatif yang tidak eksploitatif. Bung Hatta menolak kapitalisme karena menurutnya sistem itu hanya akan memperkaya segelintir orang. Ia juga menghindari sistem yang terlalu sentralistik. Maka koperasi menjadi jalan tengah yang menjunjung tinggi keadilan dan gotong royong.

Kontribusi besar inilah yang membuat Bung Hatta dihormati sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Tak heran, setiap tanggal 12 Juli, selain digelar perayaan Hari Koperasi Nasional, juga diadakan ziarah ke makam Bung Hatta sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasanya.

Tahun ini, Hari Koperasi Indonesia memasuki usia ke-78. Semangat Bung Hatta terasa sangat relevan, terutama di tengah peluncuran program 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih yang menjadi strategi besar pemerintah dalam membangun ekonomi dari akar rumput.

Koperasi kembali ditempatkan di garis depan pembangunan nasional. Dan fondasi filosofisnya masih berakar pada gagasan-gagasan Bung Hatta: keadilan, solidaritas, dan kesejahteraan kolektif.

Bung Hatta tidak sekadar meletakkan dasar ekonomi rakyat — ia membangun harapan. Harapan bahwa bangsa ini bisa berdiri tegak bukan karena modal asing atau konglomerasi, tapi karena kekuatan bersama. Hingga kini, warisan pemikirannya terus hidup di setiap koperasi yang tumbuh dan bergerak di seluruh penjuru Indonesia. (*)

KEYWORD :

Bung Hatta Bapak Koperasi Indonesia Hari Koperasi Nasional 12 Juli Harkopnas 2025




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :