Sabtu, 12/07/2025 18:22 WIB

Saat Pemain Ingin Dijual, Mogok Latihan Jadi Jurus Pamungkas

Dalam dinamika sepak bola modern, relasi antara pemain dan klub sering kali berujung tarik-ulur ketika menyangkut transfer

Ilustrasi - ketika pemain sepak bola profesional ingin dijual oleh klubnya, salah satu caranya dengan tidak ikut latihan (Foto: Mark Caron)

Jakarta, Jurnas.com - Dalam dunia sepak bola profesional, tidak hanya klub yang memiliki kuasa untuk menjual pemain. Terkadang, justru para pemainlah yang ingin meninggalkan klub mereka lebih dulu.

Lebih lanjut, ketika keinginan itu tidak sejalan dengan kehendak klub, berbagai cara pun ditempuh oleh pemain agar bisa “memaksa” pintu keluar dibuka, salah satunya dengan mogok latihan.

Fenomena pemain yang ingin dijual oleh klubnya sudah bukan hal asing di bursa transfer. Meski sebagian besar berakhir dengan negosiasi damai, tak sedikit pula yang menempuh jalur ekstrem, seperti tidak menghadiri latihan pramusim, menolak tampil dalam laga persahabatan, hingga mengutarakan ketidakbahagiaan secara publik melalui media sosial atau wawancara.

Salah satu cara paling umum dilakukan oleh pemain yang ingin segera hengkang adalah mogok latihan. Tindakan ini merupakan sinyal kuat kepada klub bahwa sang pemain sudah tidak memiliki komitmen untuk bertahan, sekaligus memberikan tekanan agar manajemen segera melepasnya.

Contohnya baru-baru ini terjadi pada Viktor Gyokeres, striker andalan Sporting Lisbon. Ia menolak hadir dalam latihan pramusim karena merasa dijanjikan untuk dilepas jika ada tawaran yang sesuai.

Arsenal telah mengajukan tawaran lebih dari £60 juta, namun belum juga disetujui klub. Gyokeres pun memilih absen dari latihan sebagai bentuk kekecewaan dan desakan.

Langkah serupa pernah dilakukan oleh pemain top dunia lainnya. Philippe Coutinho saat di Liverpool, Ousmane Dembélé di Borussia Dortmund, bahkan Harry Kane sempat terlambat bergabung dalam latihan Tottenham ketika ingin pindah ke Manchester City.

Namun, tidak semua pemain memilih jalur mogok. Banyak pula yang menyerahkan keputusan pada agen dan menjalani proses transfer secara profesional.

Tindakan mogok latihan bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, itu bisa mempercepat proses transfer. Tapi di sisi lain, reputasi pemain bisa tercoreng dan klub baru mungkin mempertanyakan sikap profesionalisme mereka.

Selain itu, klub bisa menjatuhkan sanksi denda, pemotongan gaji, atau membekukan status bermain.

 

KEYWORD :

Sepak Bola Mogok Latihan Pemain Profesional Fakta Unik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :