
Logo Hari Koperasi Nasional 2025 (Foto: Dekopin/RRI)
Jakarta, Jurnas.com - Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) kembali diperingati hari ini, 12 Juli 2025. Tahun ini menjadi momen istimewa karena menandai 78 tahun perjalanan gerakan koperasi di Indonesia sejak Kongres Koperasi Pertama di Tasikmalaya pada 12 Juli 1947.
Dengan mengusung tema “Koperasi Maju, Indonesia Adil dan Makmur,” peringatan Harkopnas ke-78 menjadi simbol kebangkitan koperasi sebagai pilar utama ekonomi kerakyatan. Tema ini diangkat karena selaras dengan amanat konstitusi Pasal 33 UUD 1945, yang menegaskan bahwa perekonomian nasional disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Namun perayaan tahun ini tak sekadar seremoni. Pemerintah, melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop), menyiapkan sebuah agenda strategis: Peluncuran 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih, yang akan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada 19 Juli 2025 di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah.
Kilas Balik Sejarah Koperasi Indonesia
Dikutip dari berbagai summber, cikal bakal koperasi di Indonesia bermula pada 16 Desember 1886 di Purwokerto, saat R. Aria Wiraatmadja membentuk Hulp en Spaarbank, sebuah koperasi simpan pinjam untuk membantu para priyayi menghindari jerat lintah darat. Inisiatif ini menjadi fondasi awal pergerakan koperasi sebagai bagian dari politik etis di masa kolonial.
Pasca-kemerdekaan, semangat gotong royong dan solidaritas ekonomi rakyat semakin menguat. Tepat pada 12 Juli 1947, Kongres Gerakan Koperasi Pertama digelar di Tasikmalaya, dihadiri 500 perwakilan dari seluruh pelosok nusantara. Kongres ini melahirkan SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia) yang menjadi wadah persatuan koperasi nasional.
Tanggal 12 Juli kemudian resmi ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia dalam kongres kedua di Bandung pada 1953. Di kongres ini pula, Mohammad Hatta ditetapkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Kopdes/Kel Merah Putih Siap Diluncurkan
Dikutip dari laman Kementerian Koperasi, peluncuran program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih atau Kopdes/Kel menjadi sorotan utama dalam peringatan tahun ini. Program ini akan secara resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 19 Juli 2025 di Desa Bentangan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) bekerja sama dengan 17 kementerian/lembaga lain, BUMN, serta pemerintah daerah untuk mematangkan peluncuran tersebut. Program ini dirancang sebagai tonggak transformasi koperasi nasional secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa peluncuran ini bukan sekadar simbol, tetapi awal dari pengoperasian koperasi desa yang produktif dan berdampak langsung bagi masyarakat. Pemerintah ingin menjadikan Kopdes/Kel Merah Putih sebagai fondasi baru ekonomi desa yang modern dan mandiri.
Saat ini, pemerintah telah membentuk 80.352 unit Kopdes/Kel, melampaui target awal yang ditetapkan. Sebanyak 61.000 koperasi di antaranya telah mengajukan pengesahan badan hukum ke Kementerian Hukum dan HAM.
Setelah fase pembentukan ini, pemerintah akan masuk ke tahap pendampingan operasional dan penguatan ekosistem bisnis koperasi desa. Kolaborasi dengan BUMN dan perbankan nasional seperti Bank Himbara disiapkan untuk mendukung pembiayaan dan keberlanjutan usaha koperasi.
Setiap koperasi akan menjalankan usahanya berbasis proposal bisnis yang diajukan sesuai potensi lokal masing-masing desa. Pemerintah juga menyediakan asistensi teknis untuk memastikan koperasi-koperasi ini berjalan profesional dan berdaya saing.
Dalam konteks ini, koperasi tidak hanya menjadi unit ekonomi, tetapi juga sarana pemberdayaan masyarakat dan penggerak pembangunan lokal. Inilah yang menjadi semangat utama dalam peringatan Harkopnas ke-78 tahun ini.
Harkopnas ke-78
Dalam konteks ini, koperasi tidak hanya menjadi unit ekonomi, tetapi juga sarana pemberdayaan masyarakat dan penggerak pembangunan lokal. Inilah yang menjadi semangat utama dalam peringatan Harkopnas ke-78 tahun ini.
Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) yang menjadi penyelenggara utama peringatan menyatakan bahwa tahun ini menjadi momentum kebangkitan gerakan koperasi nasional. Ketua Umum Dekopin, Bambang Haryadi, menyebut peluncuran Kopdes/Kel Merah Putih sebagai awal era baru ekonomi kerakyatan berbasis desa.
Berbagai kegiatan digelar untuk menyemarakkan Harkopnas, mulai dari Harkopnas Expo, seminar nasional dan internasional, hingga pasar rakyat dan bhakti sosial. Ziarah ke makam Bung Hatta dan para pahlawan koperasi juga dilakukan sebagai penghormatan terhadap sejarah panjang koperasi Indonesia.
Selain itu, peringatan ini juga menjadi ajang penghargaan bagi pemerintah daerah dan koperasi-koperasi yang dinilai berhasil dan berkontribusi besar dalam pengembangan koperasi. Dekopin dan Kemenkop sepakat bahwa apresiasi ini penting untuk memperkuat semangat kolektif dan keberlanjutan gerakan koperasi nasional.
Koperasi telah hadir sejak era kolonial, ketika Patih Purwokerto R. Aria Wiraatmadja mendirikan koperasi simpan pinjam untuk melawan praktik lintah darat. Sejak saat itu, koperasi tumbuh sebagai simbol perlawanan ekonomi sekaligus bentuk solidaritas masyarakat.
Kini, koperasi bergerak lebih luas, masuk ke berbagai sektor seperti pertanian, perdagangan, industri kreatif, dan teknologi digital. Peran strategisnya dalam membangun ekonomi berkeadilan semakin relevan di tengah ketimpangan dan tantangan global saat ini.
Oleh karena itu, Hari Koperasi Nasional bukan hanya perayaan seremonial, tetapi refleksi kolektif bahwa masa depan ekonomi Indonesia bisa dibangun melalui kekuatan bersama. Dengan semangat koperasi, Indonesia melangkah menuju masa depan yang lebih adil, inklusif, dan mandiri. (*)
KEYWORD :Hari Koperasi Nasional 12 Juli Peringatan Hari Koperasi Harkopnas 2025