
Simpatisan PDIP menggelar aksi solidaritas untuk mendukung Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Jakarta, Jurnas.com - Ribuan warga dan simpatisan PDI Perjuangan (PDIP) memadati kawasan sekitar gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada hari ini, Rabu, 10 Juli 2025.
Mereka menggelar aksi solidaritas untuk mendukung Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang hari ini dijadwalkan membacakan pledoi dalam sidang lanjutan perkara yang menjeratnya.
Aksi berlangsung damai dan tertib, namun penuh semangat serta kritik tajam terhadap dugaan kriminalisasi dan intervensi kekuasaan dalam proses hukum.
Massa yang tergabung dalam berbagai organisasi relawan seperti Repdem (Relawan Perjuangan Demokrasi) dan Komunitas Relawan Demokrasi Lainnya, mengenakan kaos seragam bertuliskan #HASTO TAHANAN POLITIK, Lawan Pemilu Curang, dan Jangan Takut Bicara Kebenaran.
Mereka membawa bendera merah, hitam, dan putih bertuliskan nama organisasi serta simbol perjuangan rakyat. Suasana aksi diwarnai dengan orasi politik, nyanyian perjuangan, dan musik yang menggugah semangat persatuan.
Di sepanjang jalan, puluhan spanduk dan poster dipasang di antara pepohonan dan pagar. Beberapa di antaranya berbunyi: “Gara-gara Jokowi, Hakim dan Jaksa Diintimidasi!!!”, “Ingat Hukum Akhirat!”, “Jokowi Bukan Tuhan, Jangan Takut Pada Jokowi!”, “Apa Gara-Gara Jokowi, Hukum Jadi Rusak?”.
Beberapa peserta aksi menyampaikan bahwa kasus Hasto tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari upaya membungkam oposisi dan mengendalikan ruang demokrasi.
“Ini bukan sekadar membela Hasto, tapi membela akal sehat bangsa. Kalau hukum bisa diputarbalikkan, kita semua bisa jadi korban berikutnya,” ujar Winda, seorang peserta aksi dari Jakarta Selatan.
Sementara di ruang sidang, Hasto sudah hadir didampingi keluarga utamanya sang istri Maria Stefani Ekowati. Juga dihadiri oleh sejumlah tokoh partai dan sahabat Hasto. Terlihat Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, Ribka Tjiptaning, dan Ganjar Pranowo, serta anggota DPR RI seperti, Hendrawan Supratikno, dan Harris Turino.
Dijadwalkan, Hasto bersama tim kuasa hukumnya, termasuk pengacara Febri Diansyah, Maqdir Ismail dan Todung Mulya Lubis, akan membacakan pledoi pribadi dan tim yang disebut mencapai 3.550 halaman. Pleidoi pribadi Hasto ditulis tangan sendiri sebanyak 108 halaman.
Pledoi akan memuat pembelaan yuridis, moral, dan ideologis mengenai tuduhan suap kepada eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan dalam kasus PAW DPR Harun Masiku, serta dugaan intervensi atas proses penyidikan KPK .
KEYWORD :Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Suap PAW Perintangan Penyidikan