
Mantan penjaga gawang Uni Soviet peraih Ballon d`Or, Lev Yashin (Foto: Russia Beyond)
Jakarta, Jurnas.com - Dalam sejarah Ballon d`Or, hanya ada satu penjaga gawang yang berhasil menembus dominasi pemain lapangan untuk meraih penghargaan individu bergengssi tersebut.
Namanya Lev Ivanovich Yashin, legenda asal Uni Soviet yang dijuluki `Black Panther` karena refleksnya yang luar biasa dan ciri khas mengenakan seragam serba hitam.
Pada 1963 silam, Yashin dinobatkan sebagai pemain terbaik Eropa, sebuah pencapaian monumental bagi seorang kiper di era yang sangat menyanjung pencetak gol.
Yashin menghabiskan seluruh karier profesionalnya bersama Dynamo Moskwa. Dia tampil dalam lebih dari 300 pertandingan liga. Tidak hanya menjaga gawang dengan solid, Yashin juga memimpin barisan belakang dengan karisma yang kuat.
Perannya jauh melampaui tugas tradisional penjaga gawang. Dia gemar keluar dari sarangnya untuk memotong serangan, dan memulai distribusi bola cepat, gaya yang kini dikenal sebagai sweeper keeper.
Salah satu momen paling ikonik dalam karier Yashin adalah ketika tampil gemilang dalam pertandingan peringatan 100 tahun FA di Stadion Wembley pada 1963.
Saat itu, Yashin membela tim dunia melawan Inggris dan mencuri perhatian publik global lewat sejumlah penyelamatan fantastis. Penampilan itu turut memperkuat posisinya sebagai kandidat kuat Ballon d`Or, yang akhirnya dia menangkan dengan mengungguli Gianna Rivera dan Jimmy Greaves.
Sepanjang kariernya, Yashin dipercaya menjaga gawang Uni Soviet di empat edisi Piala Dunia dan meraih medali emas Olimpiade 1956. Selain itu, dia juga turut membawa negaranya menjuarai UEFA European Championship pada 1960.
Tak hanya sukses bersama klub, kontribusinya untuk tim nasional menjadikannya simbol kejayaan sepak bola Soviet di panggung internasional.
Yang membuatnya semakin dihormati adalah kemampuannya membaca arah bola penalti. FIFA mencatat, Yashin melakukan lebih dari 150 penyelamatan penalti sepanjang kariernya, sebuah rekor tak resmi yang tetap dihormati karena akurasinya didukung banyak laporan era tersebut.
Selain itu, dia mencatat lebih dari 270 clean sheet, menunjukkan betapa konsistennya performanya sebagai penjaga gawang elit.
Meski pensiun pada 1971 dan meninggal dunia pada 1990 akibat komplikasi kesehatan, nama Yashin tetap melekat dalam sejarah. FIFA dan France Football mengabadikan warisannya dengan menciptakan `Yashin Trophy` pada 2019, penghargaan tahunan bagi kiper terbaik dunia.
Bagi banyak generasi muda, nama Yashin mungkin tak seterkenal Neuer atau Buffon. Namun para pencinta sejarah sepak bola tahu bahwa pria berpostur tinggi dari Moskwa ini adalah pelopor revolusi dalam peran penjaga gawang.
KEYWORD :Ballon d`Or Lev Ivanovich Yashin Fakta Unik Sepak Bola