Selasa, 08/07/2025 20:51 WIB

Pimpinan DPR Yakin Indonesia Bisa Hadapi Dinamika Ekonomi Global

Jadi memang insyaallah pondasi ekonomi negara kita baik, cuma memang harus betul-betul diatur ke depan bagaimana strategi-strategi keuangan menghadapi ekonomi global yang semakin tidak menentu ini.

Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir meyakini pondasi ekonomi Indonesia akan baik dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang tidak menentu sejauh pemerintah menyiapkan berbagai strategi keuangan dalam menyikapinya.

"Jadi memang insyaallah pondasi ekonomi negara kita baik, cuma memang harus betul-betul diatur ke depan bagaimana strategi-strategi keuangan menghadapi ekonomi global yang semakin tidak menentu ini," kata Adies di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/7).

Dia merespons keputusan tarif impor 32 persen oleh Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia yang tetap diberlakukan per 1 Agustus mendatang. Menurut dia, Indonesia pernah berhasil melewati situasi ekonomi yang sulit ketika pandemi COVID-19 melanda beberapa waktu lalu.

"Seperti yang kita ketahui pengalaman-pengalaman yang lalu menghadapi COVID-19 yang baru lalu, yang sangat berat, negara kita bisa melalui dengan baik," terangnya.

Dia pun meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan pemangku kepentingan (stakeholders) terkait lainnya melakukan berbagai upaya untuk menyikapi kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump itu, termasuk upaya diplomasi di dalamnya.

"Hari ini sudah ditetapkan untuk Indonesia 32 persen, ya mudah-mudahan kita dapat melalui dengan baik dan kita harapkan juga ada negosiasi daripada Indonesia dan Amerika Serikat," kata Adies.

Dia menyebut untuk menghadapi tantangan ekonomi tersebut, pemerintah telah mengutus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk bertolak ke AS pada hari ini guna mengupayakan negosiasi tarif resiprokal.

"Jadi memang ini satu tantangan bagi negara kita dan kita tahu bahwa setelah KTT BRICS, Pak Airlangga, Menko perekonomian, juga diutus ke Amerika mungkin untuk negosiasi kembali," kata dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden AS Donald Trump memutuskan tetap mengenakan tarif impor 32 persen kepada Indonesia, atau tidak berubah dari nilai "tarif resiprokal" yang diumumkan sebelumnya pada April lalu, meski proses negosiasi dengan pihak Indonesia terus berlangsung intensif.

“Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan tarif kepada Indonesia hanya sebesar 32 persen untuk semua produk Indonesia yang dikirimkan ke Amerika Serikat, terpisah dari Tarif Sektoral lain,” kata Trump dalam surat berkop Gedung Putih tertanggal 7 Juli yang ditujukan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

Menurut Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, surat pemberitahuan dari Presiden Trump tersebut mengisyaratkan peluang negosiasi masih bisa berjalan dengan tarif impor yang diberlakukan lebih rendah dari 32 persen.

"Harusnya itu (negosiasi) berakhir besok. Tapi kemudian dalam keterangan terbaru yang diberikan oleh Presiden Trump, (tarif) itu kan dimulainya 1 Agustus. Itu artinya dia mundurkan waktu untuk memberikan ruang untuk perpanjangan diskusi dan negosiasi," kata Hasan saat memberikan keterangan pers di Kantor PCO Jakarta, Selasa.

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Adies Kadir ekonomi global Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :