Senin, 07/07/2025 23:49 WIB

Kenapa 7 Juli Diperingati sebagai Hari Cokelat Sedunia?

Setiap tanggal 7 Juli, dunia merayakan Hari Cokelat Sedunia atau World Chocolate Day

Ilustrasi cokelat (Foto: Pexels/Vie Studio)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap tanggal 7 Juli, dunia merayakan Hari Cokelat Sedunia atau World Chocolate Day. Ini bukan sekadar momen menikmati makanan manis, tapi juga penghormatan terhadap sejarah panjang dan budaya di balik cokelat.

Dikutip dari laman World Chocolate Day, peringatan ini bertepatan dengan saat cokelat pertama kali diperkenalkan di Eropa pada tahun 1550. Sejak saat itu, cokelat mengalami perjalanan panjang dari minuman kerajaan hingga jadi camilan global.

Walaupun baru dirayakan secara luas sejak 2009, Hari Cokelat Sedunia telah menjadi simbol kecintaan dunia terhadap salah satu makanan paling populer sepanjang masa. Menurut National Today, asal mula perayaannya memang belum sepenuhnya jelas, namun semangatnya kini telah diterima secara global, demikian dikutip RRI. Tapi, beberapa sumber menyebut bahwa perayaan ini diprakarsai oleh International Confectionery Association (ICA) untuk mendorong konsumsi cokelat secara global. demikian dikutip World Chocolate Day.

Cokelat berasal dari biji pohon Theobroma cacao, tanaman tropis yang telah dibudidayakan sejak lebih dari 3.000 tahun lalu. Nama ilmiahnya sendiri berarti “makanan para dewa”, menandakan betapa berharganya tanaman ini di masa lampau.

Kakao awalnya tumbuh di wilayah Mesoamerika, termasuk Meksiko dan Amerika Tengah. Pada masa peradaban Maya dan Aztek, kakao dikonsumsi sebagai minuman pahit yang digunakan dalam upacara religius dan kegiatan sakral.

Seiring waktu, cokelat dibawa ke Eropa dan mulai diolah dengan tambahan gula dan susu hingga menjadi produk seperti yang kita kenal sekarang. Dari sana, cokelat berkembang pesat dan menjelma sebagai industri bernilai miliaran dolar.

Menariknya, meskipun cokelat berasal dari benua Amerika, sekitar 70 persen produksi biji kakao dunia saat ini justru berasal dari Afrika. Negara-negara seperti Pantai Gading dan Ghana menjadi pemasok utama kebutuhan cokelat global.

Selain lezat, cokelat juga menawarkan manfaat kesehatan yang semakin menarik perhatian. Penelitian menunjukkan bahwa cokelat hitam kaya akan antioksidan yang mampu membantu menjaga kesehatan jantung.

Kandungan flavonoid dalam cokelat juga berperan dalam melancarkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah. Bahkan, cokelat diyakini dapat membantu meningkatkan suasana hati melalui peningkatan hormon serotonin dan dopamin.

Karena itu, Hari Cokelat Sedunia tidak hanya tentang kenikmatan rasa, tapi juga mendorong pemahaman akan dampak cokelat terhadap tubuh. Ini membuat cokelat bukan sekadar camilan, melainkan bagian dari gaya hidup yang lebih sadar dan seimbang.

Namun, ada sisi lain dari cokelat yang perlu disorot, terutama soal keberlanjutan dan perdagangan adil. Banyak petani kakao di negara berkembang masih bergantung pada sistem yang belum sepenuhnya mendukung kesejahteraan mereka.

Maka, merayakan Hari Cokelat Sedunia juga menjadi kesempatan untuk mengenal lebih dalam rantai pasok cokelat dan memilih produk yang berkelanjutan. Kesadaran ini penting agar kelezatan cokelat juga membawa dampak positif bagi para produsen di baliknya.

Ada banyak cara merayakan Hari Cokelat Sedunia, mulai dari mencicipi cokelat artisan lokal hingga mencoba membuat cokelat sendiri di rumah. Beberapa negara bahkan menggelar festival cokelat tahunan untuk merayakan kreativitas dan keanekaragaman produk cokelat.

Meski terlihat sederhana, sepotong cokelat menyimpan cerita panjang tentang budaya, sejarah, dan hubungan antarnegara. Maka tak heran, Hari Cokelat Sedunia menjadi perayaan global yang terus mendapat tempat di hati banyak orang. (*)

KEYWORD :

Hari Cokelat Sedunia 7 Juli Peringatan Hari cokelat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :