Senin, 07/07/2025 21:02 WIB

Komisi V DPR: Potensi Bencana Meningkat dan Anggaran Menurun, Ini Persoalan

Ketua Komisi V DPR, Lasarus

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah diminta untuk segera memperkuat peran Basarnas dan BMKG dalam menghadapi meningkatnya potensi bencana alam di Indonesia. Dorongan ini disampaikan Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Kepala Basarnas dan Kepala BMKG di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/7).

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu lantas menyoroti pentingnya peningkatan dukungan anggaran, peralatan teknologi, dan penguatan sumber daya manusia (SDM) di kedua lembaga tersebut. Hal ini ditegaskannya mengingat semakin tingginya potensi bencana di Indonesia.

“BMKG ini kan kekuatannya di peralatan, bukan di piring ahli nujum. Kalau pakai piring ahli nujum itu murah, ngambil saja di rumah saya enggak usah bayar,” ujarnya.

Lebih lanjut Lasarus mengingatkan bahwa peralatan seperti radar cuaca, alat pendeteksi gempa dan tsunami bukanlah barang murah. Setelah berhasil memilikinya pun masih diperlukan anggaran untuk perawatan dan pengoprerasiannya.

“Setelah kita punya, apakah masalah selesai? Belum. Butuh perawatan. Ini kan harus di-maintain,” katanya.

Lasarus juga menyoroti pentingnya perawatan peralatan Basarnas dan BMKG yang tersebar di darat, laut, maupun udara. Menurutnya, selain memerlukan pemeliharaan rutin, seluruh sistem operasional juga membutuhkan sumber daya manusia yang terlatih dengan kemampuan yang terus diperbarui.

Ia mengingatkan bahwa regenerasi personel harus dibarengi dengan peningkatan kompetensi, agar petugas baru mampu mengoperasikan teknologi yang ada secara optimal.

“Ini kan semua juga pada waktunya, ada yang pensiun. Orang baru ini juga harus canggih, harus mampu meng-update penggunaan seluruh peralatan yang ada.

Kritik serupa disampaikan Lasarus untuk Basarnas. Legislator asal dapil Kalimantan Barat II itu menegaskan bahwa keterbatasan alat dan SDM bisa berdampak langsung pada kecepatan respon dalam operasi penyelamatan.

“Kalau bapak response time-nya tepat, bahkan lebih cepat, berarti Basarnas itu bekerja dengan baik. Tapi response time Bapak itu lambat dari aturan yang sudah ditentukan karena terkendala sumber daya manusia, terkendala peralatan. Ini soal, Pak,” katanya kepada Kepala Basarnas.

Lasarus berharap, pemerintah melalui Bappenas dan Kementerian Keuangan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan Basarnas dan BMKG. Terlebih mengingat kebutuhan mendesak dalam konteks meningkatnya potensi bencana.

“Kalau potensi bencana meningkat dan anggaran menurun, ini persoalan di kita. Jadi saya pernah berpesan; Bicarakanlah baik-baik dengan Bappenas, dengan Kementerian Keuangan. Mudah-mudahan di era pemerintahan yang baru ini begitu bapak mau operasi, anggarannya ada. Begitu ada masalah, tidak perlu cari peralatan sana-sini,” tegasnya.

Sebagai negara yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik dan memiliki banyak gunung api aktif, Indonesia sangat rentan terhadap berbagai jenis bencana. Kondisi ini akan diperburuk dengan hadirnya bencana hidrometeorologi dan bencana yang diakibatkan dari perubahan tata ruang. Oleh karena itu, Lasarus menekankan bahwa penguatan lembaga-lembaga kebencanaan bukan hanya kebutuhan teknis, tetapi juga prioritas nasional.

KEYWORD :

Komisi V DPR Lasarus Potensi Bencana Meningkat Anggaran Menurun Basarnas dan BMKG




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :