
Ilustrasi - ini gaji para imam di Masjidil Haram, Arab Saudi (Foto: REUTERS)
Jakarta, Jurnas.com - Masjidil Haram di Makkah, kiblat umat Muslim sedunia, tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga rumah bagi para imam dengan tanggung jawab yang luar biasa berat.
Seringkali muncul pertanyaan di benak banyak orang, berapakah sebenarnya gaji para imam agung ini? Ternyata, jawabannya menyimpan sebuah kisah keikhlasan dan dedikasi yang mendalam.
Mengingat beratnya tanggung jawab yang diemban, wajar jika banyak yang menduga bahwa gaji para imam Masjidil Haram sangatlah besar.
Namun, Pemerintah Arab Saudi memiliki kebijakan yang unik dalam hal ini. Tidak ada anggaran resmi yang ditetapkan untuk menggaji para imam. Filosofi di baliknya adalah bahwa ibadah dan pengabdian kepada umat tidak dapat diukur dengan uang.
Meskipun demikian, untuk menghormati dan menghargai jasa-jasa mulia para imam, Dilansir dari beberapa sumber, Pemerintah Saudi senantiasa memberikan cek kosong yang dapat diisi sendiri oleh para imam sesuai dengan kebutuhan mereka.
Nilainya pun tidak main-main, bisa mencapai 4.750 riyal atau setara dengan 20 juta rupiah.
Namun, hal yang paling mengharukan dan menginspirasi adalah respons dari para imam itu sendiri. Mayoritas dari mereka justru menolak pemberian tersebut.
Tips Kelola Gaji agar Awet Sampai Akhir Bulan
Alasannya sederhana dan penuh makna, yakni menjadi imam bukanlah sebuah profesi duniawi yang bertujuan mencari keuntungan materi.
Demi keberkahan dan untuk menghindari pemanfaatan agama demi uang, para imam lebih memilih untuk bekerja dan mendirikan usaha di luar jam salat sebagai sumber penghasilan mereka.
Kisah ini menjadi pengingat akan akhlak mulia dan dedikasi sejati para imam Masjidil Haram.
Mereka adalah teladan nyata bahwa pengabdian tulus kepada agama dan umat melampaui segala bentuk imbalan duniawi.
KEYWORD :Gaji Imam Masjidil Haram Pengabdian Profesi