Sabtu, 05/07/2025 03:07 WIB

Pengamat: Indonesia Harus Membuka Diri dalam Kerjasama Internasional

Indonesia harus menjadi subjek dan tidak lagi menjadi objek. Artinya, Indonesia adalah kekuatan yang diperhitungkan

Presiden Prabowo Subianto saat bertemu Pangeran MBS di Arab Saudi (Foto: Ist)

JAKARTA, Jurnas.com - INDONESIA adalah Negara Besar dengan jumlah penduduk 285 juta jiwa yang menjadi perhatian dunia internasional. Dengan kekayaan yang melimpah, Indonesia harus nmembuka diri dalam Kerjasama internasional dan mendorong swasta terlibat aktif dalam pembangunan nasional.

"Sebagai negara berkembang yang mengarah sebagai negara maju dan moderen, posisi Indonesia sangat diperhitungkan oleh berbagai negara di dunia. Indonesia adalah salah satu negara berpengaruh di dunia internasional dan pemain di kancah global," kata Direktur Eksekutif Pranata Kebijakan Politik dan Ekonomi Nasional (PKPEN) Bambang Widjanarko Setio kepada wartawan di Jakarta, Jumat (4/7/25).

Bambang yang juga Ketua DPD Prabowo Mania 08 Jawa Timur mengatakan bahwa di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, arah kebijakan pembangunan nasional akseleratif dengan intensitas dunia global.

"Indonesia harus menjadi subjek dan tidak lagi menjadi objek. Artinya, Indonesia adalah kekuatan yang diperhitungkan," kata Bambang.

Menurut Bambang, pihaknya mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang meminta semua pihak swasta dari kalangan swasta untuk berpartisipasi pada pembangunan di Indonesia. Partisipasi yang dilakukan melalui  kerjasama dan investasi di berbagai proyek yang ada di Indonesia.

"Saya sangat yakin, Presiden Prabowo mendukung segala upaya, inisiatif,  inovasi dari berbagai kalangan swasta nasional maupun internasional. Karena Indonesia adalah negara terbuka untuk pembangunan kesejahteraan bangsa. Artinya, Indonesia butuh partisipasi, butuh investasi, butuh kerjasama nasional dan internasional yang saling menguntungkan," kata Bambang.

Selain itu, Bambang menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang menarik perhatian para investor asing. Bahkan, di tengah ketegangan geopolitik dan fragmentasi ekonomi global, karena Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan pasar domestiknya yang besar.

Bambang mengatakan bahwa daya tarik, potensi, dan peluang kerjasama investasi di Indonesia masih sangat besar. Karena, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia.

Menurut Bambang, kunjungan Presiden Prabowo ke berbagai negara menghasilkan kerjasama investasi. Artinya, ketegangan geopolitik dan dinamika ekonomi global menjadi potensi besar bagi Indonesia, terutama relokasi investasi dari negara-negara produsen.

"Perusahaan multinasional terutama dalam hal penempatan rantai pasok dan basis produksi mengambil langkah relokasi dan diversifikasi tempat produksi dan Indonesia berpeluang menjadi alternatif lokasi investasi baru. Indonesia memiliki peluang dari relokasi investasi, hilirisasi mineral, dan pasar domestik yang kuat," tandas Bambang.

KEYWORD :

Indonesia Membuka diri Kerjasama Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :