Jum'at, 04/07/2025 20:45 WIB

Wamenperin Optimistis Pertumbuhan Positif Industri FnB Berlanjut

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza optimistis industri makanan dan minuman (foods and beverages/FnB) terus melanjutkan pertumbuhan positif.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza optimistis industri makanan dan minuman (foods and beverages/FnB) terus melanjutkan pertumbuhan positif.

Dia mengatakan Kementerian Perindustrian proaktif mengakselerasi pengembangan industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri, karena terbukti menjadi salah satu sektor strategis penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

"Industri makanan dan minuman terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Pada Triwulan I tahun 2025, kontribusi sektor ini mencapai 41,15 persen terhadap PDB industri non-migas, dan 7,2 persen terhadap PDB nasional," ujar Faisol Riza dalam keterangannya pada Kamis (3/7).

Menurut Wamen Riza, sektor mamin terus menunjukkan tren pertumbuhan positif, dengan realisasi pertumbuhan sebesar 6,04 persen (YoY) pada triwulan I tahun 2025.

Dari sisi perdagangan luar negeri, industri ini juga berhasil mempertahankan surplus neraca dagang sebesar USD8,67 miliar, dengan nilai ekspor mencapai USD11,78 miliar sepanjang Januari-Februari 2025.

"Investasi di sektor ini juga semakin diminati. Pada Triwulan I 2025, realisasi investasi telah mencapai Rp22,63 triliun. Ini menunjukkan kepercayaan investor yang semakin tinggi terhadap potensi industri makanan dan minuman Indonesia," dia mengatakan.

Wamenperin menambahkan, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam pengembangan industri mamin berkat keragaman sumber daya hayati.

"Sumber daya tersebut dikembangkan menjadi produk bernilai tambah tinggi dengan orientasi ekspor," ujar Wamenperin.

Adapun sejumlah subsektor industri mamin yang mencatatkan kinerja gemilang, di antaranya, industri pengolahan kakao/cokelat yang saat ini menempatkan Indonesia sebagai produsen produk olahan kakao terbesar ke-4 di dunia dengan nilai ekspor lebih dari USD2,4 miliar dan volume ekspor 304 ribu ton pada tahun 2024.

Selanjutnya, industri pengolahan teh menorehkan ekspor sebesar 36.738 ton atau USD59,24 juta. Selain itu, industri pengolahan buah juga memiliki potensi besar dengan capaian ekspor 402 juta ton atau USD510 juta.

"Industri kopi juga terus berkembang pesat. Indonesia telah mengekspor 196.875 ton kopi olahan senilai USD 661,9 juta pada tahun 2024," kata dia.

Sedangkan, untuk industri pengolahan susu, nilai ekspor tercatat USD233,5 juta pada 2024, naik dari USD230 juta pada 2023. Namun Wamen Riza menyatakan, perlunya pengoptimalan produk hilir susu untuk mengurangi jumlah impornya, sehingga Kemenperin fokus pada pengembangan industri domestik melalui inovasi produk fermentasi, pangan fungsional, dan diversifikasi sumber susu.

KEYWORD :

Wakil Menteri Perindustrian Wamenperin Faisol Riza




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :