
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jayapura, Jurnas.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menjamin berbagai skema beasiswa yang ada saat ini dapat diikuti oleh anak-anak dari Papua, guna pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia.
Hal ini disampaikan saat melakukan mengisi kuliah umum di kampus Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura, Papua pada Kamis (3/7). Menurut Menteri Brian, peluang beasiswa untuk anak-anak Papua terbuka luas.
"Banyak skema beasiswa yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat terutama adik-adik di Papua. Kuota Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang di Uncen saja ada 600. Untuk seluruh Papua total 4.554," kata Menteri Brian.
Skema lainnya yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) termasuk Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik), Beasiswa LPDP, hingga Beasiswa Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN).
"Saat ini sudah ada dua kampus yang menerima Beasiswa AMN yang 40 persen penghuninya harus berasal dari Papua. Surabaya dan Manado, jadi bisa kuliah di kampus-kampus PTN (perguruan tinggi negeri, Red)," ujar Mendiktisaintek.
Kepada ratusan mahasiswa yang memadati Auditorium Uncen, Mendiktisaintek menceritakan bahwa dulu dirinya juga terlahir dari kalangan orang biasa, yang sibuk mengejar beasiswa untuk memenuhi kebutuhan biaya kuliah.
Kuncinya, lanjut Menteri Brian, ialah semangat tak gentar dan pantang menyerah menghadapi keadaan yang kadang tidak menguntungkan. Karena itu, dia ingin semangat ini menular kepada para generasi muda Papua.
"Dulu ketika saya datang ke kampus ITB, orang tua saya sudah tidak kasih uang kuliah dan uang sehari-hari. Tapi, saya cari beasiswa. Ke mana-mana saya kejar. Saya kerja juga mengajar les," kata dia.
"Maksud saya, adik-adik yang berasal dari kelompok yang belum cukup, jangan khawatir. Kalau ada beasiswa, kejar terus, karena di situlah akan ada jalannya lagi," Menteri Brian menambahkan.
Menteri Brian memastikan bahwa pemerintah Prabowo Subianto juga berkomitmen untuk memprioritaskan pendidikan di Indonesia. Sebab, pendidikan tinggi merupakan lokomotif untuk mendorong kemajuan di masa depan.
"Bahkan pak presiden meminta saya memikirkan bagaimana caranya biaya kuliah itu gratis. Tapi memang kondisi fiskal kita belum memungkinkan," kata Mendiktisaintek.
Rektor Universitas Cenderawasih, Oscar Oswald O. Wambrauw, mengapresiasi kepedulian Mendiktisaintek terhadap pendidikan tinggi di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) sebagai bentuk transformasi pendidikan dan perekonomian masyarakat.
Dia mengatakan saat ini Uncen sebagai institusi pendidikan tidak hanya menjadi pusat pembelajaran dan penelitian, namun juga motor penggerak perubahan ekonomi di Papua, melalui program pengabdian masyarakat dan kemitraan strategis.
"Kami berterima kasih atas penyerahan simbolis KIP Kuliah kepada 10 orang mahasiswa Uncen. Ini keberpihakan kepada generasi muda di tengah keterbatasan akses. Ini juga memungkinkan anak-anak Papua bermimpi lebih tinggi," ujar Rektor Uncen.
Sementara itu, Pj Gubernur Papua, Mayjen TNI. (Purn). Ramses Limbong berharap kedatangan Mendiktisaintek menjadi pendorong upaya pemajuan pendidikan di Tanah Papua.
"Papua ini provinsi yang indah, subur, dan damai. Kami mengharapkan bagaimana mengelola Papua yang subur ini ada sinergitas antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat," kata Ramses.
KEYWORD :Mendiktisaintek Brian Yuliarto Beasiswa Pendidikan Anak Papua Universitas Cenderawasih