
Adreas Wayangkau, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Cendrawasih penerima KIP Kuliah (Foto: Ist/Muti)
Jayapura, Jurnas.com - Kebaikan laut Serui berhasil membesarkan seorang anak laki-laki dengan kegagahan khas Papua. Belasan tahun, dia hidup dengan dekap hangat persaudaraan dan alam Desa Mariadei.
Namun, gigil sore itu berusaha menumbangkan Adreas Wayangkau. Malaria. Beringsutlah keluarganya menuju puskesmas terdekat. Sayang, seisi puskesmas kosong melompong. Jangankan stetoskop yang menjamah tubuhnya, tenaga kesehatan pun bak hantu.
Hari itu, Adreas urung berobat. Dia masih yakin esok akan ada tenaga kesehatan yang datang ke puskesmas itu. Tapi, modal yakin tak cukup. Sebab, keesokan harinya masih nihil, begitu pula seterusnya, berkali-kali. Kondisi tubuhnya kian memburuk. Keputusan akhir dibuat, Adreas dilarikan ke RSUD Serui, Papua.
Hingga detik ini, kisah itu terpatri jelas di ingatan Adreas. Pengalaman pahit itu pula yang membuat Adreas kecil bercita-cita sebagai tenaga kesehatan suatu hari nanti. Meski, dia juga tahu masalah kemiskinan menjadi tembok penghalang kala itu.
Di suatu siang yang terik, buritan perahu ayahnya merapat di dermaga. Hari itu, ikan laut hasil tangkapan bertumpuk. Tak banyak memang, tapi cukup untuk makan sekeluarga.
Tiga Hari Menembus Hutan Papua demi KIP Kuliah
Pendapatan ayah Adreas sebagai nelayan jauh dari kata cukup. Dalam sebulan, kulit punggung ayahnya beradu dengan sengatan matahari untuk menghasilkan Rp600 ribu hingga Rp700.000. Bila sedang apes, tak lebih dari Rp300 ribu.
Namun hari itu, Adreas yang masih duduk di bangku SMP memberanikan diri mengutarakan niatnya untuk berkuliah di Fakultas Kedokteran. Ayahnya tersenyum, tak ingin menusuk hati anaknya dengan belati kenyataan getir.
"Tidak usah lanjut kuliah, biayanya besar," kata ayah Adreas. Kisah ini dituturkan Adreas kepada Jurnas.com di selasar Fakultas Kedokteran, Universitas Cendrawasih (Uncen), Papua pada Rabu (2/7).
Jawaban dan senyum sang ayah menghantam dadanya. Namun, tak sampai menghancurkan fondasi niat yang sudah dia susun utuh jauh-jauh hari sebelumnya. Pikirnya sederhana, pasti akan ada jalan jika diiringi dengan niat dan tekad yang kuat.
Dua modal inilah yang dibawa Adreas bersama sebungkus sagu dan teh panas ke Jayapura pada pertengahan 2023. Biru laut menjadi saksi 19 jam perjalanannya membelah dinginnya gelombang menuju jantung Tanah Papua. Tak ketinggalan, dua lembar seratusan ribu menjadi penghangat sakunya.
"Rp200.000 untuk dua hari," ucap Adreas pelan, merangkai satu per satu ingatannya setahun lalu.
Kerasnya hidup jauh dari kampung halaman langsung dirasakan Adreas. Tiga hari kemudian, Rp200.000 miliknya ludes. Sembari menanti hasil pendaftaran di Universitas Cendrawasih, Adreas mencoba bekerja seadanya. Sesekali doa dia lirihkan untuk meminta pertolongan langit.
"Kerja di pangkalan ojek. Tutup-tutup jok motor agar tidak terkena matahari," kata dia lagi.
Singkat cerita, doa Adreas terjawab kontan. Namanya tertera sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Keluarganya girang bukan main. Perlahan, tembok penghalang bernama kemiskinan itu sirna tanpa bekas.
KIP Kuliah membuat Adreas tak perlu lagi berpikir keras untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Uncen, yang mencapai belasan juta rupiah per semester.
"Sekarang terima Rp8.400.000 per semester. Awal cair untuk cari kos-kosan, karena sempat tinggal di keluarga. Sisanya untuk keperluan kampus, kebutuhan praktik, ada juga untuk ditabung," ujar anak kedua dari lima bersaudara itu.
Adreas bersyukur. Dia merasa biaya hidup dari KIP Kuliah lebih dari cukup untuknya. Tugasnya kini hanya satu, belajar sebaik mungkin agar lulus tepat waktu.
Pelan tapi pasti, mimpi Adreas mulai menemukan bentuk. Dia tak tergoda berkarier di kota suatu hari nanti, sebab tekadnya sudah bulat. Kembali membelah laut ke kampung halaman, dan mengabdi di puskesmas-puskesmas pedalaman Serui, demi sebuah janji suci yang pernah dia patri sejak belia.
KEYWORD :KIP Kuliah Kemdiktisaintek Adreas Wayangkau Universitas Cendrawasih