
Ilustrasi - logo Puma (Foto: 1000logosnet)
Jakarta, Jurnas.com - Siapa yang tidak kenal Puma? Merek olahraga asal Jerman ini telah menjadi salah satu ikon fashion dan performa atletik dunia.
Akan tetapi, di balik kejayaan Puma tersimpan kisah keluarga yang penuh persaingan dan ambisi.
Puma bermula dari perseteruan dua bersaudara, Adolf dan Rudolf Dassler. Keduanya awalnya bekerja sama membangun pabrik sepatu Gebrüder Dassler Schuhfabrik di kota kecil Herzogenaurach, Jerman, pada 1924.
Sepatu buatan mereka bahkan dipakai oleh Jesse Owens saat memenangkan empat medali emas di Olimpiade Berlin 1936.
Lebih lanjut, setelah Perang Dunia II, hubungan keduanya memburuk. Akhirnya, pada 1948, mereka memutuskan untuk berpisah. Rudolf mendirikan Puma, sementara Adi mendirikan Adidas. Persaingan kedua merek ini pun dimulai dan mewarnai sejarah industri olahraga global.
Produk pertama Puma adalah sepatu sepak bola bernama "Atom", yang langsung digunakan oleh pemain tim nasional Jerman Barat. Seiring waktu, Puma terus berinovasi, menciptakan sepatu-sepatu yang memadukan desain dan teknologi.
Pada 1952, Puma memperkenalkan sepatu dengan paku logam yang dikenal sebagai "Super Atom", hasil kerja sama dengan pelatih timnas sepak bola Jerman.
Puma meraih puncak popularitasnya pada 1960–1970-an. Salah satu momen bersejarah adalah ketika pelari legendaris asal Jamaika, Tommie Smith, memenangkan emas di Olimpiade 1968 dengan sepatu Puma, lalu melakukan Black Power Salute di podium.
Puma juga menjadi pilihan legenda sepak bola dunia, seperti Pelé, Diego Maradona, dan Johan Cruyff. Sepatu sepak bola "PUMA King" bahkan menjadi salah satu produk paling ikonik dalam sejarah olahraga.
Pada era 2000-an, Puma mulai memperluas citra brand-nya dari sekadar produk atletik menjadi bagian dari gaya hidup urban. Kolaborasi dengan desainer dan selebriti seperti Rihanna, The Weeknd, dan Alexander McQueen menjadikan Puma lebih relevan di kalangan muda dan pencinta fashion.
Kini, Puma terus menghadirkan produk-produk inovatif di berbagai lini: sepatu lari, olahraga ekstrem, pakaian olahraga, hingga fashion kasual. Teknologi seperti "NITRO Foam" untuk pelari dan desain "FUTURE" untuk sepatu sepak bola menunjukkan bahwa Puma tak henti berevolusi.
KEYWORD :NITRO Foam FUTURE Adolf Rudolf Dassler Puma