
Ilustrasi perayaan ulang tahun (Foto: Islami)
Jakarta, Jurnas.com - Perayaan ulang tahun selama ini kerap identik dengan pesta, dekorasi meriah, kue, dan tiup lilin. Namun, tren baru mulai muncul di kalangan Muslim: mengganti euforia pesta dengan refleksi spiritual dan kegiatan sosial. Ulang tahun tak lagi sekadar perayaan, tetapi momentum syukur dan muhasabah.
Seiring `meningkatnya kesadaran beragama`, banyak Muslim mulai mempertanyakan esensi perayaan ulang tahun dalam kacamata Islam. Tidak sedikit yang mempersoalkan tradisi ini apakah pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW atau para sahabat, sehingga sebagian ulama mengategorikannya sebagai bid’ah.
Namun, pendapat ulama kontemporer cukup beragam. Selama tidak mengandung unsur maksiat, israf (pemborosan), atau keyakinan berlebihan terhadap hari ulang tahun, perayaan ini bisa dinilai mubah—diperbolehkan. Bahkan, jika diisi dengan kegiatan positif, ulang tahun bisa menjadi ladang pahala.
Mengutip hadits Nabi SAW, “Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan...” (HR. Tirmidzi). Bertambah usia seharusnya menjadi pengingat waktu hidup, bukan hanya perayaan lahiriah.
Berangkat dari pemahaman tersebut, berikut 7 ide perayaan ulang tahun Islami yang bukan hanya syar’i, tapi juga memperkaya jiwa dan bermanfaat untuk sesama:
1. Majelis Ilmu Kecil
Undang sahabat dan keluarga untuk mengikuti kajian singkat. Tema bisa seputar tanggung jawab usia, makna waktu, atau tujuan hidup dalam Islam. Selain menambah ilmu, ini juga bisa jadi awal hijrah atau introspeksi diri.
2. Sedekah Makanan atau Sembako
Gantilah kue dan dekorasi dengan berbagi. Bagikan nasi kotak, sembako, atau makanan ke panti asuhan, warga kurang mampu, atau masjid terdekat. Rasa syukur sebaiknya diungkapkan melalui tindakan nyata.
3. Khataman Al-Qur’an
Selesaikan bacaan Al-Qur’an di hari ulang tahun, sendiri atau bersama keluarga. Akhiri dengan doa khusus dan evaluasi hidup. Ini bukan hanya ibadah, tapi juga pengingat atas nikmat umur.
4. Menulis Resolusi Islami: Target Amal, Bukan Sekadar Harapan
Alih-alih meniup lilin sambil berharap, cobalah menulis target ibadah: bangun tahajud, infak rutin, atau tabungan umrah. Setiap tahun, evaluasi apakah resolusi itu tercapai.
5. Family Gathering Bertema Islami
Adakan acara keluarga dengan nuansa Islami—seperti kuis keislaman, lomba adzan, atau hafalan surat pendek. Ini bukan hanya seru, tapi juga sarana mendekatkan keluarga pada nilai-nilai Islam.
6. Memberi Hadiah kepada Orang Tersayang dan Membutuhkan
Daripada menunggu kado, jadilah pemberi. Hadiahkan sesuatu untuk orang tua, guru, atau siapa pun yang berjasa atau yang membutuhkan. Ini bentuk syukur dan penghormatan yang jauh lebih bermakna.
7. Doa Khusus dan Muhasabah Diri
Luangkan waktu di malam hari untuk berdialog dengan diri sendiri. Sudahkah waktu di tahun lalu dimanfaatkan dengan baik? Apa target kehidupan ke depan? Momen ini bisa menjadi awal perjalanan spiritual yang lebih matang.
Merayakan ulang tahun dalam Islam bukanlah soal boleh atau tidak semata. Tapi soal bagaimana caranya. Apakah membawa kebaikan, atau justru melalaikan? Bukan berarti membuang kebahagiaan, tetapi mengarahkannya agar lebih bermakna—bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama dan akhirat kelak. (*)
KEYWORD :Ulang Tahun Islam Perayaan ulang tahun