Selasa, 01/07/2025 15:10 WIB

Kisah Gadis Penjual Roti di Papua Berkuliah Berkat KIP Kuliah

Tanpa KIP Kuliah, gadis penjual roti ini tak pernah membayangkan bisa berkuliah karena keterbatasan ekonomi orang tuanya.

Mahasiswi FEB Universitas Cendrawasih, Trestania Kambu, sebagai salah satu penerima KIP Kuliah (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jayapura, Jurnas.com - Program beasiswa pendidikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah berdampak besar bagi mahasiswa dari daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) di Provinsi Papua, dalam hal pemerataan akses pendidikan.

Demikian dirasakan mahasiswi Universitas Cendrawasih (Uncen), Trestania Kambu. Tanpa KIP Kuliah, gadis penjual roti ini tak pernah membayangkan bisa berkuliah karena keterbatasan ekonomi orang tuanya.

Trestania menceritakan saat dulu masih duduk di bangku SMA, orang tuanya kerap kesulitan membayar iuran SPP. Bahkan, tak jarang terpaksa meminjam dari anggota keluarga lainnya demi tetap melanjutkan studi.

"Pernah pinjam uang ke keluarga karena (uang SPP) kurang Rp600 ribu. Akhirnya saya merasa harus membantu ekonomi keluarga, salah satunya dengan beasiswa pemerintah," kata mahasiswi semester 6 Fakultas Ekonomi Bisnis tersebut kepada Jurnas.com pada Selasa (1/7) di Kampus Uncen, Jayapura.

Alih-alih melanjutkan kuliah, kondisi ekonomi keluarga Trestania hanya cukup untuk menyambung hidup sehari-hari dengan berjualan roti bakar di pasar. Tak banyak uang yang bisa dihasilkan, ketika perempuan anak tunggal itu tetap memendam harapan studi ke perguruan tinggi.

Setiap hari, Trestania membantu orang tuanya berjualan roti bakar sejak pukul 6 pagi. Dimulai dari mengolah tepung menjadi roti tawar, hingga menjajakan dagangannya di pasar mulai pukul 10 pagi. Biasanya jika sedang hari libur, dia berada di pasar sampai pukul 5 sore.

"Pendapatan per hari sekitar Rp100 ribuan. Kalau untuk per bulan bisa sampai Rp1 jutaan, jadi memang tergantung penjualan. Karena kan harga roti bakar per balok Rp20 ribu, bisa diperkirakan lah bisa laku atau tidak," ujar Trestania.

Akhirnya, pada 2018 Trestania pertama kali mendengar program KIP Kuliah. Saat itu pula dia bertekad untuk mendapatkan beasiswa tersebut, agar tidak menyulitkan kedua orang tuanya.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khusus Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang berupaya meningkatkan sumber daya manusia di Papua," kata dia.

"Ini menjadi salah satu keuntungan sangat besar untuk membantu perekonomian di Papua. Dengan adanya beasiswa ini bisa menopang setiap keluarga baik ekonomi menengah maupun bawah. Salah satunya saya," dia menambahkan.

Kini, rasa terima kasih Trestania diwujudkan melalui upayanya belajar dengan keras untuk mempertahankan skor Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3. Dia juga aktif dalam berbagai organisasi guna mengasah soft skill-nya di bidang kepemimpinan dan komunikasi.

"Setelah ini saya juga ingin mendaftar ke program pertukaran mahasiswa Indonesia ke Amerika. Ini menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah dari KIP Kuliah untuk menambah prestasi khusus SDM di Papua," ujar mahasiswi yang bercita-cita jadi enterpreneur muda ini.

KEYWORD :

KIP Kuliah Kemdiktisaintek Trestania Kambu Universitas Cendrawasih




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :