
Bek MU, Jonny Evans (Foto: The Guardian)
Jakarta, Jurnas.com - Jonny Evans resmi mengakhiri karier profesionalnya sebagai pesepak bola pada akhir musim lalu. Bek 37 tahun itu memilih langsung memilih tancap gas untuk melanjutkan kiprahnya di Manchester United dengan peran baru.
Tidak lagi mengenakan nomor punggung dan berdiri di garis belakang pertahanan, kini Evans mengambil tempat di balik layar sebagai Head of Loans and Pathways. Peran ini menempatkannya sebagai sosok penting dalam proses transisi pemain muda dari akademi menuju tim utama.
Dia bertugas mengawasi setiap pemain yang dipinjamkan ke klub lain, memastikan bahwa pengalaman mereka sesuai dengan rencana pengembangan jangka panjang klub, sekaligus menjadi penghubung antara tim pelatih, manajemen, dan klub-klub peminjam.
Langkah ini bukan keputusan spontan. Evans, yang sempat kembali memperkuat MU musim lalu di usia 36 tahun, memang telah menunjukkan ketertarikan pada dunia kepelatihan dan manajemen sepak bola.
Dia sedang menyelesaikan lisensi kepelatihan UEFA A dan dinilai memiliki kecakapan untuk membimbing generasi muda, dan diharapkan dapat menjadi panutan bagi pemain muda yang sedang mencari pijakan karier.
Evans bukan satu-satunya legenda Setan Merah yang memilih jalan serupa. Beberapa mantan pilar Manchester United telah lebih dulu mengisi posisi manajemen atau pelatihan di klub yang pernah mereka bela dengan penuh dedikasi.
Nicky Butt, misalnya, pernah menjabat sebagai kepala pengembangan pemain di akademi. Dia menjadi sosok penting dalam membentuk filosofi pembinaan muda yang tetap mengedepankan etos kerja khas “Class of ’92”.
Ole Gunnar Solskjær, meski sempat menjadi manajer utama MU, juga pernah mengambil bagian dalam proyek pembinaan akademi sebelum naik jabatan. Bahkan setelah tak lagi memimpin tim utama, dia tetap dekat dengan lingkungan pelatihan di Carrington, memberikan masukan sebagai konsultan informal.
Paul Scholes dan Gary Neville pun sempat menjalani peran pelatihan, meski saat ini lebih banyak tampil sebagai analis sepak bola. Namun keduanya tetap memiliki pengaruh, khususnya saat klub membutuhkan sudut pandang dari era kejayaan Ferguson.
Fenomena ini mencerminkan pola baru di Manchester United, di mana tradisi tidak hanya dirayakan lewat sejarah, tetapi dijaga dan diteruskan melalui peran-peran strategis.
Para legenda seperti Evans menjadi jembatan penting antara generasi masa lalu dan masa depan, memastikan bahwa nilai-nilai klub tetap hidup di tengah perubahan zaman.
KEYWORD :Jonny Evans Manchester United Fakta Unik Sepak Bola