
Ilustrasi - ini tips agar terhindar dari depresi melalui makan ala negara Jepang (Foto: Pexels/Dovinda Rd)
Jakarta, Jurnas.com - Sebuah studi terbaru dari Japan Institute for Health Security menunjukkan bahwa pola makan tradisional Jepang dapat membantu menurunkan risiko gejala depresi, khususnya pada individu usia produktif.
Dalam laporan yang dikutip dari Antara, pada Senin (30/6), diet Jepang yang terdiri dari nasi, sup miso, ikan, sayuran matang, jamur, rumput laut, produk kedelai, dan teh hijau, serta versi modern yang menambahkan buah segar dan produk susu, tampaknya berdampak positif terhadap kesehatan mental.
Meskipun masih terbatas penelitian mengenai dampak diet Jepang terhadap kondisi psikologis, studi ini menyoroti kemiripan hasil dengan diet Mediterania, yang lebih dulu dikenal luas memiliki manfaat dalam mencegah depresi berkat kandungan nabati dan ikan yang tinggi.
“Penelitian lanjutan sangat dibutuhkan, tetapi temuan awal ini membuka harapan bahwa diet ala Jepang dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan depresi di lingkungan kerja,” demikian pernyataan resmi lembaga tersebut.
Penelitian melibatkan 12.499 pegawai dari lima perusahaan di Jepang, dengan mayoritas peserta laki-laki berusia rata-rata 42,5 tahun. Hasilnya, 30,9 persen menunjukkan gejala depresi, namun mereka yang rutin mengonsumsi makanan tradisional Jepang cenderung memiliki risiko yang lebih rendah.
Dugaan sementara, beberapa unsur dalam diet tersebut berperan penting dalam kestabilan suasana hati.
Lebih lanjut, kandungan seperti asam folat dalam sayuran, rumput laut, serta kedelai diyakini membantu pelepasan neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin. Sementara ikan berlemak menyediakan omega-3 yang dikenal memiliki efek anti-inflamasi dan menjaga keseimbangan emosi.
Dengan begitu, menerapkan pola makan sehat berbasis makanan tradisional bisa menjadi salah satu upaya sederhana untuk menjaga kesehatan jiwa, selain tentu saja pola hidup seimbang lainnya.
KEYWORD :Depresi Makan Jepang