
Ilustrasi kegiatan liburan anak saat libur sekolah (Foto: Unifam)
Jakarta, Jurnas.com - Libur sekolah telah tiba. Bagi banyak keluarga, ini bukan sekadar waktu bersantai, melainkan momen penting untuk mempererat ikatan, mengeksplorasi minat anak, hingga mengajarkan nilai-nilai kehidupan secara menyenangkan.
Tapi, bagaimana caranya agar liburan anak tidak sekadar diisi dengan bermain gadget, nonton film, atau rebahan seharian? Berikut ini 7 tips agar liburan sekolah anak menjadi lebih bermakna, produktif, dan tetap menyenangkan.
Salah satu langkah awal yang bisa dilakukan adalah mengajak anak menyusun rencana liburan bersama. Dengan begitu, anak merasa dilibatkan dan bertanggung jawab terhadap waktu yang mereka miliki.
Kegiatan liburan juga akan lebih bermakna jika dikaitkan dengan minat atau bakat anak yang selama ini belum sempat digali. Misalnya, waktu senggang bisa menjadi kesempatan untuk mencoba hal-hal baru seperti memasak, membuat kerajinan tangan, atau belajar alat musik.
Bila orang tua khawatir soal biaya, perlu diingat bahwa liburan tak selalu harus jauh atau mahal. Menjelajahi taman kota, mengunjungi museum lokal, atau sekadar piknik di halaman rumah bisa jadi pengalaman seru dan edukatif.
Di sisi lain, anak juga bisa diajak mengenal nilai-nilai sosial dengan cara sederhana, seperti ikut kegiatan lingkungan atau membantu tetangga. Kegiatan seperti ini tidak hanya mengisi waktu luang, tapi juga menumbuhkan empati dan rasa tanggung jawab.
Meski libur, bukan berarti semua aturan menjadi longgar, terutama soal penggunaan gadget. Orang tua bisa tetap memberi kelonggaran dengan batas wajar, sambil menyediakan alternatif kegiatan yang menarik.
Sebagai pelengkap, teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk mendukung proses belajar yang ringan dan menyenangkan. Aplikasi edukatif, video dokumenter anak, hingga buku digital bisa menjadi pilihan jika disajikan dengan cara yang tidak memaksa.
Keseluruhan aktivitas ini akan lebih efektif jika dibalut dalam suasana keluarga yang suportif dan menyenangkan. Anak bukan hanya butuh kegiatan, tapi juga kehadiran orang tua yang terlibat secara emosional.
Dengan keseimbangan antara kebebasan dan arahan, libur sekolah bisa menjadi periode penting dalam tumbuh kembang anak. Bukan hanya sebagai jeda dari rutinitas, tapi sebagai ladang untuk membangun karakter, minat, dan kebersamaan yang lebih erat. (*)
KEYWORD :Liburan Anak Libur Sekolah Liburan Keluarga