Minggu, 29/06/2025 21:54 WIB

Mengenal Arti kata "Keluarga" dalam Bahasa Indonesia, Asal Usul dan Maknanya

Mengenal Arti Keluarga dalam Bahasa Indonesia, Ini Asal Usul dan Makna Sebenarnya

Ilustrasi mengenal arti kata keluarga dalam bahasa Indonesia (Foto: Refo Indonesia)

Jakarta, Jurnas.com - Kata “keluarga” sering kita ucapkan dan dengar setiap hari, namun terkadang tidak semua orang memahami arti dan asal-usulnya secara mendalam. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, keluarga bukan sekadar institusi sosial, melainkan fondasi utama dari seluruh sendi kehidupan berbangsa.

Secara bahasa, istilah “keluarga” berasal dari dua unsur kata dalam bahasa Jawa Kuna dan Sanskerta. “Keluar” menyiratkan keterhubungan atau pergerakan, sementara “arga” bermakna nilai atau harga. Bila digabung, maknanya menggambarkan sebuah kesatuan bernilai tinggi yang saling terhubung.

Dalam bahasa Indonesia, keluarga secara umum dimaknai sebagai ibu dan bapak beserta anak-anaknya atau unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, atau orang-orang yang tinggal dalam satu rumah dan memiliki hubungan darah atau hukum. Tapi lebih dari sekadar definisi sosiologis, kata ini juga menyiratkan nilai kebersamaan, kasih sayang, dan tanggung jawab.

Lebih lanjut, Ki Hajar Dewantara menafsirkan kata keluarga dari dua unsur bahasa Jawa: kawula dan warga. Kawula berarti hamba, sedangkan warga berarti anggota, demikian dikutip Detik. Maka, keluarga dapat dimaknai sebagai “anggota saya”—yakni orang-orang yang menjadi bagian dari diri kita, dan kita menjadi bagian dari mereka.

Pandangan ini mencerminkan filosofi bahwa setiap anggota keluarga bukan hanya bagian administratif atau biologis, tapi juga memiliki keterikatan batin yang mendalam. Rasa saling memiliki ini menjadi perekat kuat dalam membentuk keluarga sebagai satu kesatuan yang utuh.

Sementara itu, dari sisi ilmu sosial, pemahaman tentang keluarga juga telah banyak dikaji oleh para ahli. Mengutip Jurnal Kependudukan Indonesia berjudul “Menilik Ulang Arti Keluarga pada Masyarakat Indonesia” (2018), kajian Puspitawati (2012) menyebut keluarga sebagai unit sosial-ekonomi terkecil yang menjadi landasan dasar dari seluruh institusi dalam masyarakat.

Keluarga, menurut kajian tersebut, merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan jaringan interaksi interpersonal, memiliki hubungan darah, ikatan perkawinan, atau adopsi, demikian dikutip Kumparan. Unsur penting lainnya adalah bahwa seluruh anggota tinggal bersama dalam satu atap.

Definisi ini juga menunjukkan adanya struktur yang menempatkan suami atau ayah sebagai kepala keluarga. Hal ini sejalan dengan landasan hukum yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Dari perspektif sosiologi, Soerjono Soekanto, salah satu tokoh sosiologi Indonesia, menyebut keluarga sebagai sekelompok orang yang tinggal bersama dalam satu rumah dan memiliki hubungan darah karena perkawinan. Ia menamakan bentuk dasar ini sebagai keluarga batih—yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah.

Keluarga batih berperan sebagai unit terkecil dalam masyarakat dan menjadi tempat pertama manusia belajar hidup, berinteraksi, serta membentuk nilai dan kepribadian. Maka tidak mengherankan jika keluarga disebut sebagai “sekolah pertama” bagi setiap individu.

Meskipun begitu, makna keluarga kini terus berkembang. Di tengah dinamika sosial dan teknologi, istilah keluarga tidak hanya terbatas pada hubungan biologis, tapi juga dapat mencakup relasi emosional, kebersamaan, dan komitmen jangka panjang, termasuk pada keluarga angkat, keluarga komunitas, atau bahkan keluarga digital.

Kendati definisinya bisa berubah sesuai zaman, nilai-nilai inti dari keluarga tetaplah sama: cinta, perlindungan, tanggung jawab, dan saling memiliki. Dari sinilah manusia pertama kali belajar tentang arti hidup bersama dan menjadi bagian dari masyarakat.

Pemahaman terhadap kata “keluarga” penting bukan hanya dalam peringatan Hari Keluarga Nasional, tapi juga dalam refleksi hidup sehari-hari. Ketika kita memahami bahwa keluarga adalah tempat bernilai tinggi, kita terdorong untuk menjaganya dengan lebih bijak. (*)

KEYWORD :

Makna Keluarga Etimologi Keluarga Hari Keluarga Nasional Bahasa Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :