
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon dalam penutupan Grebeg Suro (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menutup penyelenggaraan Grebeg Suro, yang berlangsung di Alun-Alun Kota Ponorogo, Jawa Timur, pada Kamis (26/6) kemarin.
Ajang tahunan yang telah dilaksanakan sejak 4 Juni dan berakhir 29 Juni 2025 ini bertujuan melestarikan budaya reog yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Unesco.
"Reog Ponorogo merupakan wujud nyata kekayaan budaya Indonesia, yang mencerminkan keragaman luar biasa atau apa yang disebut sebagai `mega diversity`," kata Menbud Fadli.
Acara Grebeg Suro merupakan bagian dari penyambutan Tahun Baru Islam 1 Muharram, yang dikemas dalam serangkaian kegiatan budaya, religi, olahraga, dan pertunjukan seni tradisional khas Ponorog
Adapun puncak acara Grebeg Suro ditandai dengan kirab pusaka, karnaval budaya, dan penampilan istimewa dari 40 hingga 41 grup Reog yang datang dari berbagai daerah, termasuk Surabaya, Malang, Yogyakarta, Jakarta, hingga Papua.
Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora), serta didukung oleh berbagai komunitas seni dan sponsor lokal.
Menbud menambahkan Reog Ponorogo akhirnya ditetapkan sebagai WBTb Dunia oleh Unesco pada 3 Desember 2024 di Paraguay. Menurut dia, ini merupakan prestasi yang luar biasa dan menjadi sebuah cerita dari perjalanan panjang yang dilakukan oleh para tokoh, seniman, paguyuban, dan budayawan dalam membawa Reog Ponorogo yang diakui oleh dunia.
"Kehadiran berbagai tokoh dan kalangan masyarakat pada pagelaran hari ini semakin membuktikan rasa cintanya terhadap warisan budaya Reog Ponorogo yang luar biasa ini," kata Menbud.
"Reog Ponorogo harus kita majukan di tengah peradaban zaman ini sesuai amanat konstitusi UUD 1945. Semoga pagelaran Grebeg Suro bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya sebagai upaya pelestarian warisan budaya," dia menambahkan.
Tahun ini, Grebeg Suro menghadirkan 32 rangkaian acara, mulai dari pertunjukan budaya, kegiatan religi, hingga komunitas hobi, dengan Festival Nasional Reog Ponorogo sebagai agenda utamanya.
Grebeg Suro 2025 memikul dua misi besar, memperluas keagungan Reog setelah ditetapkan sebagai WBTb oleh Unesco sekaligus menjadi pembuktian bahwa Ponorogo layak bergabung sebagai bagian dari Jejaring Kota Kreatif UNESCO.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, menyampaikan bahwa Grebeg Suro 2025 bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan juga panggung seni budaya dan etalase potensi industri kreatif Ponorogo.
“Reog telah ditetapkan sebagai ICH Unesco, dan kini kami mendaftarkan kota yang kita cintai ini ke Unesco Creative Cities Network. Semoga di akhir tahun nanti, Allah meridhoi, dan UNESCO menetapkan Ponorogo sebagai bagian dari jejaring kota kreatif dunia,” ujar Bupati Sugiri.
KEYWORD :Menteri Kebudayaan Fadli Zon Grebeg Suro 1 Muharam 1447