
Ilustrasi - Orang dengan IQ Tinggi Lebih Jago Ambil Keputusan Hidup, Ini Alasannya (Foto: Pexels/Thridman)
Jakarta, Jurnas.com - Mengapa sebagian orang tampak lebih lihai dalam mengambil keputusan penting dalam hidup — mulai dari merencanakan keuangan, memilih pasangan, hingga tahu kapan harus periksa ke dokter? Jawabannya, menurut riset terbaru dari University of Bath, bisa jadi karena tingkat kecerdasan mereka.
Penelitian ini menemukan bahwa orang dengan IQ lebih tinggi cenderung membuat prediksi hidup yang lebih akurat, yang kemudian berujung pada keputusan yang lebih baik dalam aspek kesehatan, keuangan, dan hubungan sosial.
IQ Tinggi, Prediksi Lebih Tepat
Studi ini menganalisis data dari 3.946 orang dewasa lanjut usia di Inggris. Para peserta diminta menebak peluang mereka untuk hidup hingga usia tertentu. Hasilnya dibandingkan dengan data harapan hidup nasional.
8 Tanda Umum Anak dengan IQ Tinggi
Hasilnya cukup mencolok: mereka dengan IQ lebih rendah membuat kesalahan prediksi dua kali lebih besar dibandingkan kelompok dengan IQ tertinggi.
“Menilai probabilitas kejadian baik atau buruk secara akurat adalah inti dari pengambilan keputusan yang baik,” ujar Prof. Chris Dawson, peneliti utama dan ahli ekonomi perilaku.
Antara Genetika dan Pola Pikir
Selain mengukur IQ melalui tes kognitif seperti memori, logika angka, dan kemampuan verbal, tim peneliti juga menganalisis polygenic score peserta — yaitu skor genetik yang menunjukkan kecenderungan alami seseorang terhadap kecerdasan atau pencapaian akademik.
Hasilnya konsisten: mereka dengan skor genetik tinggi untuk IQ dan pendidikan membuat lebih sedikit kesalahan dalam memprediksi masa depan. Meski demikian, faktor genetik bukan satu-satunya penentu — lingkungan dan pengalaman hidup tetap berperan besar.
Kecerdasan Meningkatkan Konsistensi
Selain lebih akurat, orang dengan IQ tinggi juga lebih konsisten dalam menjawab pertanyaan prediktif secara berulang. Sementara itu, peserta dengan IQ rendah menunjukkan variasi jawaban yang lebih lebar, mencerminkan tingkat ketidakpastian dan bias yang lebih tinggi.
Perbedaan konsistensi ini ditunjukkan lewat deviasi standar dalam jawaban. Pada kelompok IQ tinggi, deviasi rata-rata adalah 12,08, sedangkan pada kelompok IQ rendah mencapai 19,46.
Kesalahan Kognitif yang Mahal
Kesalahan dalam memperkirakan masa depan tidak hanya soal ramalan — tetapi berdampak nyata. Misalnya, keputusan keliru dalam perencanaan pensiun atau asuransi bisa merugikan secara finansial dalam jangka panjang.
Dawson menjelaskan, kesalahan prediksi muncul dari dua sumber utama: bias dan noise. Bias berarti salah secara konsisten, sedangkan noise berarti tidak konsisten dari waktu ke waktu. Individu dengan IQ rendah cenderung mengalami keduanya sekaligus.
Solusi: Sederhanakan Informasi
Menariknya, studi ini juga membuka jalan bagi solusi yang lebih inklusif. Menyajikan informasi dalam bentuk yang lebih sederhana dan eksplisit — seperti label risiko yang mudah dimengerti atau alat finansial yang lebih intuitif — dapat membantu siapa pun, tanpa memandang tingkat IQ.
“IQ memang berperan penting dalam keberhasilan hidup, tapi membuat keputusan yang baik bukan hanya soal tahu lebih banyak — melainkan juga berpikir jernih dalam ketidakpastian,” kata Dawson.
Riset ini menegaskan bahwa kemampuan memperkirakan masa depan dengan akurat adalah kunci penting dalam pengambilan keputusan hidup. Dan meski IQ tinggi memberi keunggulan, pendekatan yang tepat dalam menyajikan informasi bisa membantu semua orang membuat pilihan yang lebih baik.
Penelitian ini telah diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology. Sumber: earth.com (*)
KEYWORD :Kecerdasan Intelektual IQ Tinggi Pengambilan Keputusan Keputusan hidup