Sabtu, 16/08/2025 02:20 WIB

Kenapa 1 Muharram Ditetapkan sebagai Tahun Baru Islam? Ini Sejarahnya

Kenapa 1 Muharram Ditetapkan sebagai Tahun Baru Islam? Ini Sejarahnya

Ilustrasi bulan Muharram (Foto: YPSA)

Jakarta, Jurnas.com - Jumat, 27 Juni 2025 menandai pergantian tahun baru dalam kalender Islam—dari 1446 H ke 1447 H—yang jatuh pada 1 Muharram, atau yang lebih dikenal sebagai Tahun Baru Islam. Namun, tak banyak yang tahu bahwa penetapan bulan Muharram sebagai awal kalender Hijriah atau Tahun Baru Islam bukanlah keputusan yang muncul di masa Nabi Muhammad SAW, melainkan inisiatif penting dari era Khalifah Umar bin Khattab.

Awal Mula Kalender Hijriah

Dikutip dariberbagai sumber, pada tahun ke-17 Hijriah, Abu Musa al-Asy`ari, Gubernur Basrah, mengeluhkan pada Khalifah Umar mengenai kerumitan administrasi karena dokumen resmi tidak mencantumkan tahun. Saat itu, umat Islam masih memakai sistem penanggalan Arab pra-Islam yang hanya menyebut bulan dan tanggal, tanpa tahun.

Menanggapi hal tersebut, Umar bin Khattab segera membentuk tim penasihat dari kalangan sahabat utama seperti Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan lainnya. Mereka ditugaskan menyusun sistem penanggalan Islam yang sah dan seragam.

Mengapa Tahun Hijrah Jadi Titik Awal?

Tim ini tidak serta-merta mengambil tahun kelahiran Nabi atau tahun turunnya wahyu pertama sebagai titik awal. Pilihan final justru jatuh pada tahun hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Usulan ini datang dari Ali bin Abi Thalib dan disepakati secara mufakat.

Peristiwa hijrah dipandang sebagai titik balik penting dalam sejarah Islam—bukan hanya karena perpindahan fisik, tapi karena hijrah menjadi simbol dimulainya tatanan masyarakat Islam yang lebih kuat, terorganisasi, dan merdeka.

Kenapa Bulan Muharram yang Dipilih?

Pertanyaan krusial lainnya adalah: mengapa Muharram, bukan Rabi’ul Awwal, yang menjadi bulan pertama? Padahal secara historis, hijrah fisik Nabi terjadi di Rabi’ul Awwal.

Keputusan memilih Muharram berakar dari logika yang lebih luas: persiapan hijrah sebenarnya sudah dimulai sejak bulan Muharram, tepat setelah Baiat Aqabah yang berlangsung di penghujung Dzulhijjah. Baiat ini merupakan perjanjian penting antara Nabi dan kaum Anshar yang menandai awal fase perjuangan secara terbuka dan terorganisir menuju Madinah.

Muharram sendiri adalah bulan haram (suci) yang sejak zaman pra-Islam dikenal sebagai waktu mulia. Penempatannya sebagai bulan pertama menandai momen spiritual baru—sejalan dengan nilai hijrah sebagai bentuk transformasi diri dan masyarakat.

Seperti diketahui, berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025, 1 Muharram 1447 H bertepatan dengan Jumat, 27 Juni 2025. Bagi umat Islam, ini bukan sekadar pergantian tanggal, melainkan momen merenungkan makna hijrah: meninggalkan hal yang buruk menuju kehidupan yang lebih baik secara spiritual, sosial, dan moral.

Jadi, penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun Hijriah adalah hasil keputusan strategis dan simbolis dari para pemimpin awal Islam. Ia bukan sekadar angka di kalender, tetapi cerminan nilai-nilai perjuangan, hijrah, transformasi, dan niat baik.

Dengan memahami akar sejarahnya, peringatan Tahun Baru Islam menjadi lebih dari sekadar perayaan: ia adalah panggilan untuk perubahan diri dan komunitas menuju arah yang lebih baik—persis seperti hijrah yang dilakukan Nabi dan para sahabatnya. (*)

Wallohu`alam

KEYWORD :

Tahun Baru Islam 1 Muharram Sejarah Kalender Hijriah Bulan Muharram Hijrah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :