
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Jenderal Pendidikan VOkasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PLPK) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) resmi meluncurkan Program Pengembangan SMK Tahun 2025.
Program ini memberikan berbagai skema bantuan yang dirancang secara komprehensif dan berkelanjutan, guna menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan kompeten serta meningkatkan relevansi pendidikan SMK dengan kebutuhan dunia kerja.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, menyampaikan bahwa UU Sisdiknas mengamanatkan agar pendidikan kejuruan menyiapkan lulusan yang mampu bekerja di bidang keahliannya masing-masing.
Adapun SMK bertujuan menyiapkan tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga kompeten dan responsif terhadap kebutuhan dunia kerja.
"Tantangan yang dihadapi tentu tidak mudah. Namun, hal ini tidak mengurangi semangat untuk terus meningkatkan kompetensi lulusan. Pendidikan adalah mandat konstitusi dan implementasinya merupakan bagian dari komitmen negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Tatang.
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Arie Wibowo Khurniawan, menyampaikan bahwa inisiatif ini sejalan dengan kebijakan nasional, khususnya pada poin keempat dari Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden terkait pengembangan SDM melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Harapannya, melalui intervensi program yang akan dijalankan oleh ekosistem SMK dapat menghasilkan SDM yang berkompeten dan akan berdampak pada peningkatan produktivitas SDM menuju Indonesia Emas 2045.
"Transformasi SMK bukan sekadar tugas institusi atau lembaga, melainkan kerja bersama lintas sektor dan pemangku kepentingan lainnya, bahwa program ini adalah bagian integral dari revitalisasi SMK dan implementasi kebijakan Asta Cita ke-4, menuju Indonesia Emas 2045," ujar Arie.
Terdapat beberapa Program Pengembangan SMK Tahun 2025, antara lain Program SMK Pusat Keunggulan Skema Penguatan Pembelajaran Mendalam dengan menyasar 1.100 dan Skema Reguler dengan menyasar 78 SMK, Program Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema Kolaborasi dengan sasaran 75 SMK dan Skema Reguler dengan sasaran 375 SMK.
Dan, Program Projek Kreatif dan Kewirausahaan dengan sasaran 250 SMK, Program Penguatan Akses Kebekerjaan Luar Negeri dengan sasaran 750 murid SMK, dan Program Sertifikasi Bahasa Asing dengan menyasar 30.000 murid SMK dan Program Sertifikasi Kompetensi Murid SMK dengan menyasar 67.533 murid SMK.
Kriteria, periode pendaftaran, teknis pendaftaran, dan informasi program lebih lanjut tertera pada laman resmi https://smk.kemdikdasmen.go.id dan aplikasi Takola https://takola.ditpsmk.net.
"Kami berharap kolaborasi erat antar semua pihak dapat terjalin untuk menyukseskan program ini. Melalui penguatan sinergi antara satuan pendidikan, pelaku usaha, industri, dan masyarakat, lulusan SMK diharapkan mampu berperan sebagai agen perubahan yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, baik di tingkat daerah maupun internasional," Arie menambahkan.
KEYWORD :Kemdikdasmen Program Pengembangan SMK Pendidikan Vokasi